Masyarakat Baduy Cinta Damai dan Antinarkoba
LEBAK, SATUHARAPAN.COM - Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak hingga sampai saat ini mencintai kedamaian tanpa kekerasan juga antinarkoba.
"Jika daerah itu cinta damai dan antinarkoba maka akan terwujud kondisi aman, uman dan amin yang pada akhirnya bisa menyejahterakan masyarakat," kata Pemuka Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Saija di Lebak, Minggu (20/11).
Selama ini, masyarakat Baduy sangat mencintai Bhineka Tunggal Ika juga persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebab, masyarakat Indonesia beraneka ragam perbedaan mulai suku, bahasa, agama dan budaya.
Masyarakat Baduy dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kita perkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami sejak nenek moyang hingga kini warga Baduy mencintai kedamaian tanpa kekerasan juga antinarkoba," katanya menjelaskan.
Menurut Saija, masyarakat Baduy yang memiliki 3.365 Kepala Keluarga (KK) Rukun Tetangga 65 dan Rukun Warga 13 dan Lembaga Adat 96 adat.
Namun, saat ini masyarakat Baduy mengeluhkan jika bepergian tidak memiliki agama karena dalam kolom E-KTP tidak tercantum agama Sunda Wiwitan.
Padahal, negara menjamin keberagaman Khebinekatunggalikaan itu.
"Kami minta identitas agama masyarakat Baduy bisa tercantum pada KTP seperti dulu lagi," katanya.
Saija mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi adanya program Alokasi Dana Desa (ADD) sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Penggunaan ADD tahun 2016, kata dia, dialokasikan pembangunan jembatan menuju Kecamatan Sobang, perbaikan Pusat Pembantu Puskesmas (Pustu) di perbatasan Kecamatan Bojongmanik.
Selain itu juga akan dialokasikan posko pengamanan hutan adat.
"Kami berharap penggunaan ADD dapat meningkatkan kesejahteraan," katanya. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...