Loading...
BUDAYA
Penulis: Sabar Subekti 09:39 WIB | Minggu, 29 Desember 2024

Masyarakat Getas Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah, Gelar Tradisi Nyadran Perdamaian

Masyarakat Dusun Krecek dan Gletuk Desa Getas, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah melaksanakan nyadran perdamaian di Pemakaman Gletuk, Temanggung, hari Jumat (27/12/2024). (Foto: Antara)

TEMANGGUNG, SATUGHARAPAN.COM-Masyarakat dua dusun yaitu Krecek dan Gletuk, Desa Getas, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melaksanakan nyadran perdamaian di pemakaman Gletuk.

Kepala Desa Getas, Dwiyanto di Temanggung, hari Jumat (27/12), menyampaikan bahwa tradisi nyadran ini sebetulnya sudah dilakukan dari zaman nenek moyang, sedangkan sejak 2019 dinamakan nyadran perdamaian.

Pada tradisi nyadran tersebut warga masyarakat membawa berbagai makanan yang dibawa dengan tenong ke pemakaman kemudian dimakan bersama-sama.

Ia menyampaikan filosofi dengan tradisi ini adalah merekatkan hubungan masyarakat antara Dusun Krecek dan Dusun Gletuk karena kebetulan leluhurnya satu sehingga nyadran jadi satu.

"Semua warga masyarakat baik dari Dusun Krecek maupun dari Dusun Gletuk semuanya mengikuti acara tersebut meskipun tidak ada perintah, dengan sendirinya bahwa setiap bulan Rajab, hari Jumat Pon itu semuanya nyadran," katanya.

Ia berharap ke depan tradisi ini tetap dilakukan masyarakat. Kegiatan ini adalah suatu momentum bagaimana masyarakat dari anak-anak hingga dewasa semuanya bisa berkumpul makan bersama, yang sebelumnya melakukan doa kepada leluhur.

Direktur Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia, Ruby Kholifah, yang hadir pada kegiatan nyadran perdamaian tersebut menyampaikan kegiatan ini merupakan momentum yang sangat istimewa karena penutup tahun 2024.

AMAN Indonesia adalah sebuah gerakan untuk memperkuat peran perempuan pada perdamaian. Ia menyampaikan nyadran perdamaian adalah misi menjaga kerukunan.

"Nyadran perdamaian karena upacara nyadran ini bukan hanya sekadar kebiasaan semata, bukan hanya sekadar sibuk mempersiapkan makanan beragam, tetapi acara ini betul-betul sebagai simbol dari budaya damai di masyarakat," katanya.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home