Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 11:29 WIB | Minggu, 25 Januari 2015

Masyarakat Minta Jokowi Lebih Tegas Berantas Korupsi

Kelompok masyarakat sipil dari berbagai elemen lembaga saat menggelar aksi mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengenakan topeng bergambar wajah Bambang Widjojanto yang pada Jumat (23/1) telah ditangkap oleh Badan Reserse Kriminal Polisi Republik Indonesia (Bareskrim Polri) atas kasus pemilihan kepala daerah (Pemilukada) di Kotawaringin. (Foto: dok. satuharapan.com/Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah masyarakat DKI Jakarta yang sedang mengikuti Car Free Day (hari bebas kendaraan bermotor) di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (25/1), meminta Presiden Joko Widodo lebih tegas mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bila benar mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Presiden Jokowi harus lebih tegas mendukung KPK kalau benar-benar mau mendukung pemberantasan korupsi seperti janjinya selama kampanye," ujar Ardi, seorang warga Cipete, Jakarta, yang tengah bersepeda di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (25/1).

Ardi menambahkan, masyarakat Indonesia juga harus menunjukkan dukungan untuk pemberantasan korupsi. "KPK harus segera diselamatkan karena semakin banyak yang menusuk (KPK)," kata dia.

Sementara itu, peserta aksi lainnya Yaya Nur Hidayati mengatakan dukungan yang diberikan kepada KPK harus ditunjukkan secara riil.

"Perlu ada penyelamatan KPK dari kriminalisasi dan Polri dari polisi korupsi, seperti Komjen Budi Gunawan. Kalau Presiden tidak tegas berarti rakyat yang harus secara riil menunjukan dukungan. Aksi seperti ini harus diperluas dengan mengajak masyarakat lainnya," kata Yaya.

Yaya menilai saat ini sudah ada usaha secara sistematis untuk melemahkan KPK sehingga masyarakat harus memberi dukungan.

"Dan bukan hanya melemahkan KPK, tetapi juga upaya membuat KPK tidak berfungsi. Mulai dari kasus Pak BW lalu Pak Adnan Pandu, mungkin menyusul lainnya sehingga KPK bisa kehilangan personelnya. Artinya membuat KPK tidak berfungsi. Itu yang diinginkan koruptor," ujar Yaya

Ratusan masyarakat maupun relawan yang memakai kaos putih bergabung dan menandatangani petisi penyelamatan Komisi Pemberantasan Korupsi dn Polri di dekat Halte Tosari Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Beberapa diantaranya memegang poster dan topeng berwajah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Dalam aksi yang berlangsung sekitar tiga jam itu, dihadiri pula oleh Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja serta sejumlah tokoh lainnya seperti mantan Wakil Ketua KPK Haryono Umar, aktivis HAM Usman Hamid yang pengacara, Bambang Harimurti, Taufik Basari, Direktur Utama Tempo Bambang Harymurti, Maruarar Sirait, Sandra Hamid, Sandra Moniaga, Aktivis ICW Emerson Yuntho dan lainnya.

Tagar #SaveKPK mulai ramai di sosial media setelah terjadi penangkapan terhadap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Jumat (23/1) yang kemudian dilepaskan setelah diperiksa penyidik Sabtu (24/1) dini hari.

Tidak hanya #SaveKPK, #SavePolri juga digaungkan agar lembaga penegakan hukum itu bebas dari politisasi dan korupsi. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home