Media China Serukan Pembentukan Front Bersama Melawan Teror
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Media pemerintah China menyerukan pembentukan front bersama melawan “terorisme” pada Kamis (31/10) setelah lima orang ditahan terkait kecelakaan mobil yang menelan korban di Lapangan Tiananmen, Senin (28/10).
Beijing mengatakan, kecelakaan hari Senin itu merupakan misi bunuh diri yang direncanakan oleh ektremis agama dari negara bagian Xinjiang, China barat laut. Kelompok etnis Uighur, yang sebagian besar Muslim yang menghuni kawasan itu, telah sejak lama mengeluh dianiaya pemerintah.
Pada Rabu (30/10), polisi mengatakan keyakinannya Usmen Hasan menabrakkan kendaraan yang ditumpangi ibu dan istrinya ke sekelompok orang di lapangan itu, sebelum membakar mobil itu. Tiga orang itu tewas di tempat kejadian, demikian pula dua wisatawan. Puluhan orang luka-luka.
Polisi mengatakan mereka menemukan bensin, pisau, batangan baja, dan bendera ektremis keagamaan dalam mobil yang terbakar itu. Mereka juga menangkap lima orang dari Xinjiang, yang dikatakan merencanakan serangan-serangan dengan Hasan.
Surat kabar Global Times yang dikuasai Partai Komunis, mengatakan pada hari Kamis, semua orang yang terlibat dalam insiden itu adalah orang Uighur. Surat kabar itu mengatakan kelompok minoritas itu akan menjadi “korban terbesar” serangan itu, dan mengatakan Xinjiang akan dikenakan pembatasan keamanan lebih ketat.
Surat kabar China Daily mengatakan penyerang akan dicatat dalam sejarah sebagai pembunuh, bukan pahlawan. Dikatakan, insiden itu bertujuan merusak kestabilan dan menciptakan negara terpisah Turkestan Timur. (voaindonesia.com)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...