Media Pemerintah Tiongkok Kecam Demonstrasi Hong Kong
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Media resmi pro-Partai Komunis Tiongkok pada Senin (6/10) mengecam demonstrasi prodemokrasi di Hong Kong sebagai “pendorong kemunduran demokrasi”, saat media pemerintah terus menonjolkan kekacauan yang disebabkan aksi demo tersebut.
People Daily memperbarui kritiknya dalam tiga artikel terpisah mengenai gerakan tersebut, terutama dipimpin para pelajar dan grup Occupy Central, yang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan ribu pendemo mengakibatkan pusat keuangan global itu lumpuh.
“Itu juga sebuah prinsip dasar demokrasi bahwa minoritas kecil tidak diizinkan mengganggu ruang dan kepentingan publik melalui sarana-sarana ilegal,”tulis seorang komentator untuk surat kabar tersebut.
“Dari perspektif ini, gerakan “Occupy Central” saat ini di Hong Kong sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip demokratik, dan mendorong kemunduran demokrasi,” tambahnya.
Artikel-artikel itu, yang dimuat di halaman keempat surat kabar itu, kurang menonjol dibandingkan pembatalan demonstrasi di halaman sebelumnya, saat jumlah para pendemo berkurang di jalan-jalan kota tersebut.
Sementara stasiun siaran propemerintah China Central Television, yang selama sepekan terakhir hampir menyensor liputan aksi protes itu, menyiarkan demonstrasi Hong Kong selama lebih dari 10 menit dalam siaran Senin pagi.
Siaran itu menampilkan para pegawai pemerintah yang kembali bekerja serta wawancara dengan beberapa warga yang menolak aksi demonstrasi itu serta sebuah agen perjalanan setempat yang mengecam dampak aksi protes tersebut terhadap bisnisnya.
Namun, foto-foto para pendemo serta siaran internasional atas demonstrasi itu terus disensor oleh lembaga sensor Tiongkok.
Tiongkok berulang kali menganggap aksi protes itu ilegal, namun pemerintah Hong Kong menawarkan pembicaraan pada pekan lalu sebagai upaya untuk mengakhiri kebuntuan. (AFP)
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...