Puluhan Gerilyawan ISIS Terbunuh Akibat Serangan Udara
MOSUL, SATUHARAPAN.COM - Serangan udara terhadap tiga basis kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) di dekat kota Mosul, Irak utara membunuh sedikitnya 25 gerilyawan, menurut penuturan petugas medis dan saksi mata pada Senin (6/10).
Warga setempat menuturkan bahwa sejumlah pesawat tempur menyerang basis ISIS di Zummar, kota yang berjarak sekitar 70km sebelah barat laut dari Mosul, dekat Badush, sebuah lokasi bekas penjara di barat Mosul dan dekat sebuah desa bernama Aski Mosul.
Narasumber medis mengatakan jasad 25 gerilyawan dievakuasi ke kamar mayat di Mosul, kota yang dijadikan sebagai markas utama ISIS pada awal Juni silam.
Masih belum jelas apakah pesawat-pesawat tempur tersebut milik pasukan Irak atau pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat, yang melakukan serangan harian terhadap ISIS baik di Irak maupun Suriah.
Zummar merupakan salah satu target operasi di darat yang lancarkan pasukan Kurdi sepekan silam.
Konabe
Di Suriah sedikitnya 20 miltan ISIS terbunuh pada Minggu (5/10) malam waktu setempat setelah untuk pertama kalinya memasuki kota perbatasan Kobane, menurut laporan badan pengamat.
Observatorium HAM Suriah mengatakan para militan tewas setelah memasuki sebuah kawasan permukiman di wilayah timur Kobane dan diserang oleh pejuang Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG).
“Gerilyawan tewas dalam penyergapan oleh YPG setelah mereka memasuki Jalan 48 di timur Kobane tadi malam,” ujar direktur Observatorium Rami Abdel Rahman.
Serangan tersebut tampaknya merupakan kali pertama gerilyawan ISIS memasuki Kobane sejak mereka bergerak untuk menguasai Kobane hampir tiga pekan silam.
“Pasukan Kurdi, yang sudah siap untuk perang dalam kota, menyerang dengan tembakan dan bom,” ujar Abdel Rahman.
Dua bendara ISIS yang berusaha merebut kota Kobane di Suriah, pada Senin berkibar di wilayah timur kota tersebut, menurut laporan fotografer AFP.
Bendera hitam dengan tulisan berbahasa Arab tersebut terlihat oleh fotografer AFP dari wilayah Turki dekat perbatasan antara kedua negara.
Salah satu bendera berkibar di sebuah gedung di sisi timur Kobane. Bendera lainnya tampak sedang ditancapkan oleh seorang pria di puncak sebuah kota di ujung timur kota tersebut.
Idris Nahsen, wakil menteri luar negeri wilayah Kobane, mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa ia tidak dapat mengonfirmasikan apakah miitan ISIS berada di kota tersebut.
Para pejabat Kurdi mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa militan ISIS bergerak beberapa ratus meter ke wilayah kota tersebut, namun menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Kurdi. (AFP)
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...