Mediator Perundingan Suriah: Saya Masih Mengemis
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Mediator perdamaian untuk Suriah. Lkhdar Brahimi mengatakan, "...saya masih “mengemis,” meminta, bahwa kita harus melakukan sesuatu untuk daerah-daerah tersebut, apakah daerah ini berada di bawah pengepungan oleh Pemerintah atau oleh kelompok bersenjata.”
Brahimi mengatakan hal itu menekankan bahwa diskusi tentang isu-isu kemanusiaan di Suriah dalam pembicaraan di Jenewa "belum menghasilkan banyak.” Wakil Khusus Bersama PBB dan Liga Arab itu mengatakan hari Senin (27/1) setelah pembicaraan tentang isu politik belum menemukan titik temu.
Dalam konferensi pers, Brahimi menjelaskan bahwa pembicaraa akhir pekan tentang bantuan kemanusiaan untuk kota Homs yang terkepung selama berbulan-bulan dan terjadi kelaparan parah belum juga mendapatkan kemajuan dalam pelaksanaan.
Kota Homs di selatan Damaskus ditempati oleh banyak pengungsi Palestina, dan terkepung serta telah lama kehabisan persediaan makanan yang berasal dari bantuan. Kota itu terputus dari pasokan bantuan.
Pemerintah Suriah setuju untuk mengizinkan perempuan dan anak-anak segera keluar, tetapi meminta daftar nama pria sebelum membiarkan sisa warga sipil pergi. “Saya pikir pemerintah bersedia untuk mewujudkannya, tapi itu tidak mudah karena ada penembak jitu dan segala macam masalah," kataBrahimi.
Konvoi kendaraan yang membawa makanan telah siap, Gubernur Homs telah membahas dengan staf PBB dan pemerintah Suriah, tapi "tidak ada keputusan yang membolehkan mereka masuk." “Jadi, saya masih mengemis...” kata dia
Isu Politik
Perundingan Suriah menghadapi masalah rumit terkait isu politik. "Di pagi hari kami membahas makalah yang dipresentasikan oleh Pemerintah, prinsip-prinsip umum, dan sebagian besar prinsip-prinsip tersebut sudah dalam Deklarasi Jenewa," kata dia, yang dimaksudkan adalah komunike Jenewa I.
"Harapan saya dari konferensi ini adalah bahwa perang yang tidak adil akan berhenti. Tapi saya tahu ini tidak akan terjadi hari ini atau besok atau minggu depan," kata Brahimi wartawan. Dan dia menambahkan bahwa meskipun kecil kemajuannya, akan tetap melanjutkan diskusi.
Brahimi selain menjadi mediator, dia juga terus memberikan penjelasan pada wartawan tentang perkembangan harian perundingan untuk Suriah. Dia juga meminta pihak pemerintah dan oposisi untuk "sedikit hati-hati" ketika memberikan pernyataan kepada media.
"Saya telah mengatakan kepada mereka sore ini (Senin, 27/1) bahwa harus ada sikap bertanggung jawab dan rasa hormat, jika mungkin menjaga kerahasiaan diskusi," kata Brahimi. "Seandainya Anda tidak menghormati kerahasiaan, setidaknya tidak melebih-lebihkan kasus ini." (un.org)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...