Membumikan Sains melalui Indonesia Science Expo
SERPONG, SATUHARAPAN.COM – Era disrupsi teknologi dewasa ini telah membawa iptek dan inovasi mampu melahirkan terobosan-terobosan besar yang dulunya hanya sebatas dalam imajinasi. Sebagai pelaksana tugas pemerintah dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus membuka peluang bagi semua pihak untuk terlibat dalam kegiatan penelitian dan inovasi, salah satunya lewat penyelenggaraan Indonesia Science Expo (ISE), yang pada tahun ini telah menginjak kali kelima.
“Selama lima kali penyelenggaraan ISE menjadi salah satu sarana penting untuk membumikan sains dan hasil-hasil riset para peneliti maupun inovator di Indonesia dan negara-negara lain,” kata Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, dalam pembukaan ISE 2019 di Serpong, Banten pada Rabu (23/10).
Handoko mengungkapkan, penyelenggaraan ISE diharapkan menjadikan masyarakat memahami betapa pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan tercipta science-based society.
“Hal ini penting mengingat dalam pidato pelantikan presiden tanggal 20 Oktober 2019 lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan lima hal penting yang menjadi fokus pemerintahan 2019-2024, di mana dua dari fokus utama yang disampaikan sangat berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Handoko.
Ia menjelaskan, sejalan dengan tema ISE tahun ini, yaitu “Today and Beyond” LIPI mendorong anak bangsa untuk terus menghasilkan karya iptek yang dapat bermanfaat bagi pemecahan masalah di masyarakat. “LIPI juga siap menjadi infrastruktur riset baik fasilitas maupun sumber daya penelitinya,” katanya.
Handoko menerangkan, LIPI tengah mengundang peneliti-peneliti Indonesia yang berdiaspora untuk pulang membangun Indonesia. “Kami tidak ingin lagi mendengar diaspora yang pulang jadi terlunta-lunta, oleh karena itu kami siapkan fasilitas untuk mengembangkan risetnya.”
ISE 2019
Perhelatan ISE tahun ini menghadirkan lebih dari 300 booth dalam rangkaian ekshibisi yang diikuti para inovator muda pada level nasional maupun internasional, industri dalam dan luar negeri, kementerian/lembaga, perguruan tinggi, dan perusahan rintisan binaan LIPI.
“Di level nasional ada ratusan karya para peserta Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI yang ke-51 dan National Young Inventor ke-12. Kami pilih mereka yang terbaik dari yang terbaik untuk dikirim ke Amerika Serikat, berlaga di ajang Intel ISEF, dan pemenang NYIA ke Rusia tahun depan,” ujar Handoko.
Selain itu selama kurun waktu empat hari akan diselenggarakan sepuluh konferensi internasional, temu bisnis peneliti dengan industri, serta beragam acara pendukung seperti science show, science movie, dan talkshow.
ISE tahun ini juga bertepatan dengan momentum Indonesia menjadi tuan rumah International Exhibition for Young Inventors untuk ketiga kalinya, setelah sebelumnya pada tahun 2007 di Yogyakarta dan tahun 2014 di Jakarta.
Tahun ini, IEYI diikuti 150 proyek penelitian dari 11 partisipan internasional, yakni Indonesia, Jepang, Macau, Malaysia, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam.
Handoko berharap perhelatan ISE 2019 ini menjadi ajang bagi publik bersama-sama menikmati kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi hasil anak bangsa.”Semoga hasil-hasil riset yang ditampikan di ISE dapat dimanfaatkan dalam pembuatan landasan kebijakan pemerintah sehingga bisa berkontribusi bagi peningkatan daya saing bangsa di tingkat dunia, serta lebih banyak lagi keterlibatan pemerintah, swasta, dan industri di ISE berikutnya,” katanya. (lipi.go.id)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...