Memperjuangkan Komitmen
Komitmen ibarat benteng pertahanan diri.
SATU HARAPAN.COM – Ardi memiliki seorang kawan baik bernama Setyo. Beberapa tahun lalu mereka bersama-sama mendaftarkan diri di sebuah fakultas musik, dan diterima. Kemampuan Ardi saat itu kalah jauh dengan Setyo baik teori maupun praktik. Sebelumnya Setyo telah menempuh pendidikan musik formal dan belajar gitar klasik selama setahun di Jakarta, sedangkan Ardi hanya belajar otodidak dari buku.
Seiring waktu, Setyo yang awalnya gigih, lama-kelamaan mulai malas dan cenderung meremehkan tiap mata kuliah yang ada. Dia lebih banyak mengikuti ajakan teman-temannya untuk nongkrong di kafe hingga larut malam, dan selalu berkata nanti untuk setiap tugas dan latihannya. Ia merasa kemampuannya berada di atas rata-rata dan tak perlu bersusah payah mempertahankan prestasinya itu. Berbeda dengan Ardi yang tetap teguh pada komitmennya, belajar dan berlatih 12 jam sehari.
Memasuki tahun ketiga perkuliahan, keadaan pun berbalik. Ardi yang dahulu tertinggal, kini berada di depan dan mendapat kepercayaan dari para dosen untuk membuat sebuah karya dan memainkannya dalam sebuah konser. Ia juga berhasil membeli sebuah gitar klasik seharga lima juta rupiah setelah tiga tahun menabung.
Sering kali kita mendapat ajakan-ajakan yang sangat menggiurkan, tetapi menghancurkan sedikit demi sedikit. Sekilas ajakan tersebut terlihat menyenangkan dan menguntungkan. Namun, tanpa kita sadari, tujuan awal kita dibelokkan.
Ketika memutuskan untuk mewujudkan cita-cita, penting sekali bagi kita untuk membuat sebuah komitmen. Komitmen ibarat sebuah benteng pertahanan yang akan menolak ajakan-ajakan yang akan membelokkan tujuan kita.
Tentunya, pertahanan itu harus dilengkapi dengan doa. Apabila benteng kita diserang terus-menerus, pertahanan kita pun akan roboh. Berjuang dengan mengandalkan diri sendiri akan sia-sia. Oleh karena itu, kita harus meminta pertolongan Tuhan agar selalu kuat dalam mewujudkan cita-cita kita.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...