Loading...
INSPIRASI
Penulis: Rani Nainggolan 06:06 WIB | Senin, 13 Juli 2015

Memutus Rantai Kemiskinan

Belum terlambat untuk bekerja dengan cara kerja yang luar biasa.
Bill Gates (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Dalam terjemahan bebas, Bill Gates pernah mengatakan: ”Kita tidak dapat disalahkan apabila lahir dalam keadaan miskin. Akan tetapi, apabila suatu hari kita meninggal dalam keadaan miskin, salahkan dirimu sendiri!” Dari pernyataan ini, pembelajaran yang bisa dipetik adalah ”Berhentilah meratapi dan mengasihani diri sendiri karena sesungguhnya kita memiliki kesempatan dan pilihan untuk menjadikan kehidupan kita sejahtera dan nyaman.”

Beberapa cara yang mungkin bisa dilakukan untuk memutuskan mata rantai kemiskinan itu adalah dengan:

1. Keinginan untuk bekerja

Budaya untuk bekerja memang masih sangat minim di kalangan masyarakat kita. Hal ini dipengaruhi oleh pola asuh di mana orangtua yang selalu men-support anak-anak, bahkan kala usia mereka sudah di atas 20-an. Anak-anak pun mengartikannya dengan untuk apa bekerja (baca: mencari uang), apabila orangtua masih ada memberikan makan dan tumpangan tinggal. Kalaupun ingin bekerja, maunya dibayar dengan tinggi karena tujuan bekerja adalah mencari uang. Apabila tidak dibayar dengan tinggi—sesuai dengan harapan—lebih memilih untuk tidak bekerja alias pengangguran.

2. Cara bekerja

Saya akui, tidak semua perusahaan peduli dengan kebutuhan karyawannya. Akan tetapi, hampir semua perusahaan pasti memberikan penghargaan dan nilai lebih kepada setiap karyawan yang bekerja dengan cara melebihi standar dari perusahaan tersebut alias melebihi target kerja. Walaupun penghargaan itu  tidak terjadi, bukan alasan juga bagi seorang karyawan untuk tidak bekerja dengan luar biasa di perusahaan tersebut karena sesungguhnya pencapaian itu minimal bisa dituliskan di resume (CV). Hal ini bisa menjadi bekal untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Seperti mutiara di dasar laut yang selalu dicari orang demikian halnya dengan karyawan yang memiliki cara kerja yang bagus akan selalu dicari oleh perusahaan yang lebih baik dari tempat di mana kita bekerja sekarang.

Jadi, apabila Anda terlahir miskin, belum terlambat berkeinginan kuat untuk bekerja dengan cara kerja yang luar biasa, tidak hanya mengerjakan apa yang sudah menjadi job desk, melainkan juga aktif memberikan inovasi. Tidak menjadi masalah apakah Anda memutuskan menjadi karyawan atau entrepreneurship, prinsipnya sama ke-eager-an untuk bekerja dengan extraordinary. Dengan demikian bukan hanya membantu pemerintah untuk memberantas kemiskinan, melainkan mengubah kehidupan awal Anda.

Lagi pula, memiliki upah yang tidak terlalu tinggi selalu lebih baik ketimbang menjadi pengangguran bukan?

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home