Menag: 70 Tahun Kemerdekaan Harus Disyukuri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Setelah 70 tahun Republik Indonesia merdeka proses penghayatan akan kebhinekaan dalam bermasyarakat dan berbangsa mengalami kemajuan dan harus disyukuri. Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sudah 70 tahun Indonesia merdeka tentu harus dijaga kebhinekaan supaya tidak ada perpecahan.
"Ya jadi 70 tahun telah merdeka tentu kita sangat bersyukur bahwa bangsa ini bisa terjaga di usia ini yang ke 70 tahun karena tidak sedikit negara lain tidak sampai ke usia 70 tahun, kemudian sudah terpecah belah," kata Menag, saat ditemui satuharapan.com di Gedung MPR/DPR/DPD, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari Jumat (14/8).
"Dengan itu, kita harus mensyukuri hari kemerdekaan ini dengan cara kita bisa mengisinya dengan baik dan meningkatkan kualitas kehidupan kita memenuhi harapan kita, harapan masyarakat yang sangat tinggi," tambah dia.
Selain itu, Menag mengakui ada beberapa lembaga mencatat bahwa kebebasan beragama dan berkayakinan (KBB) di Indonesia masih menghadapi kendala.
"Beberapa kendala tentu kita tidak bisa menutup mata tapi kita punya optimisme karena kita punya komitmen persatuan itu, presiden juga tadi memberikan penegasan peneguhan, hanya persatuanlah yang bisa memberikan optimisme itu bisa menjadi kenyataan yang bisa merealisasikan optimisme itu menjadi kenyataan persatuan bersama adalah mengisi kemerdekaan ini," kata dia.
Soal Tolikara, kata Menag, Presiden ingin Papua menjadi damai dan insiden seperti itu tidak terulang lagi.
"Tadi salah satu pidatonya Presiden menyinggung kasus Tolikara di Papua. Presiden menjamin bahwa tetap akan memilihara dan menjaga Papua sebagai bumi yang damai, kasus seperi itu tidak boleh terulang lagi. Ini pesan yang kuat buat semua kita," kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...