Menag Ajak Generasi Millenial Kedepankan Moderasi Agama
PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak generasi millenial yang tergabung dalam Gerakan Pramuka untuk menjadi aktor penting pengarusutamaan moderasi agama.
“Mari tebarkan budaya damai, sikap saling asah dalam memahami agama dan salih asuh dalam memahami kehidupan, untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Menag saat membuka Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK) XIV se-Indonesia, di Pekanbaru, Kamis (3/5).
Ajakan itu disampaikan Menag menyusul temuan penelitian Badan Intelijen Negara (BIN), yang mengatakan 39 persen mahasiswa di Indonesia terpapar paham radikal. Bahkan, ada tiga perguruan tinggi dinyatakan terindikasi menjadi basis penyebaran paham radikalisme.
Data itu, kata Menag, sejalan dengan munculnya gerakan transnasional yang kerap mengusung ideologi khilafah Islamiyah dan menggunakan pendekatan radikalisme. “Gerakan transnasional dengan ideologi radikal berkeinginan untuk mengganti dasar negara Pancasila dengan ideologi lain,” Menag menjelaskan.
Di hadapan 5.000 peserta Pembukaan PW PTK XIV Tahun 2018, Menag menegaskan kehadiran mahasiswa dalam perkemahan wirakarya, adalah bukti bahwa mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan bukan kelompok radikal. “PTK di bawah Kementerian Agama bukan kelompok radikal dan bukan basis penyebaran paham radikal,” katanya.
“Saya yakin dan percaya keluarga besar civitas academica PTKI Kementerian Agama tidak ada satupun yang terlibat dalam kelompok radikal yang cenderung anti Pancasila dan NKRI,” katanya.
Sejak didirikan, khittah PTK adalah perguruan tinggi yang mengusung paham dan ajaran yang mengedepankan moderasi agama (wasathiyah).
Menag meminta kepada generasi millineal untuk mengembangkan program dan kegiatan kepramukaan untuk merespons perkembangan teknologi informasi yang ditandai dengan munculnya bermacam media sosial. “Kendatipun generasi millennial adalah penguasa dunia maya, tetap jangan sampai melupakan dunia nyata. Karena mereka bukan manusia yang hidup di menara gading,” Menag menambahkan.
PW PTK berlangsung 3 - 10 Mei 2018. Kali ini, PW PTK bertempat di Bumi Perkemahan Sultan Syarif Kasim Riau dan 4 desa sebagai tempat bakti karya di Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru.
Menag berharap PW PTK dapat menjadi washilah untuk memperteguh semangat persatuan dan kesatuan, memupuk nasionalisme dan patriotism, serta menebarkan paham dan ajaran agama yang moderat.
Pembukaan PW PTK XIV 2018 ditandai dengan pemukulan kompang, serta pelepasan balon dan 14 burung sirindit. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...