Menag Ingin Agama Dihadirkan dengan Segenap Cinta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh keluarga besar dan aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama, menghadirkan nilai agama di tengah masyarakat dan umat beragama dengan sepenuh jiwa dan rasa, dan pada akhirnya dengan cinta.
"Hadirkan agama dengan segenap jiwa, segenap rasa dan cinta. Mudah-mudahan dengan cara itu kita semakin berbudaya, dan budaya yang kita rawat dan kembangkan adalah budaya yang mulia," kata Menag saat menyampaikan sambutannya pada Malam Tasyakur Hari Amal Bakti (HAB) ke-71 Kementerian Agama 2017 di Jakarta, Jumat (20/1).
Dia menilai dengan cinta semua nilai agama bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat bangsa Indonesia.
Menurut Lukman Hakim, agama tidak hanya cukup diajarkan di rumah-rumah ibadah, nilai agama harus hadir di tengah masyarakat, dan kehadirannya bergantung pada situasi umat yang dinamis.
Menag menyampaikan, tuntutan harapan umat beragama kepada Kementerian Agama semakin besar dan kompleks pada hal tertentu, "Tidak ada pilihan lain kita harus mampu melayani mereka."
Dalam sambutannya, Menag juga menyampaikan apresiasi kepada para Menag terdahulu yang telah menorehkan dan membangun fondasi sehingga Kemenag mampu berdiri tegak dan juga bisa mengembangkan kualitas kehidupan keagamaan, pendidikan keagamaan yang menciptakan kerukunan kehidupan beragama.
Menag juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga besar dan ASN Kemenag yang berjumlah 201.000, para penyuluh, guru dan dosen dan semua orang yang berdiri di garis terdepan mengemban visi dan misi Kemenag sehingga Kemenag hadir melayani masyarakat di bidang agama.
“Dan salah satu wujud syukur, saya mengajak keluarga besar Kemenag untuk mampu menjaga capaian yang sudah dihasilkan selama ini yang telah diukir pendahulu kita, dan dikembagkan sedemikian rupa oleh para pimpinan majlis agama dan ormas keagamaan,” kata Lukman Hakim.
Lukman Hakim mengajak keluarga besar mengembagangkan hal positif yang telah dicapai sesuai konteks kikinian dan masa depan, dengan nilai lima budaya kerja (Integritas, Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab, Keteladanan).
“Mudah-mudahan terus kita bisa amalkan dan kemudian kita mampu kembangkan hal positif yang kita capai,” kata Menag. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...