Menag: Kerukunan Sebagai Kekuatan Untuk Membangun Bangsa
KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama Republik Indonesia, H. Suryadharma Ali menyatakan rasa bangganya dengan masyarakat Nusa Tenggara Timur karena kerukunan sangat nyata di Bumi Flobamora. Ia mengungkapkannya saat kunjungan kerja di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (27/5).
Di provinsi ini, Menteri menyampaikan sambutan pada acara peletakan batu pertama Gereja Katolik Assumpta, meresmikan gedung Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah, dan meresmikan gedung Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Nusa Tenggara Timur. “ini bukti kerukunan,” tegasnya dalam acara yang berlangsung di Aula Gereja St. Maria Assumpta Kupang, sebagaimana dilansir ntt.kemenag.go.id.
Menag menambahkan perbedaan merupakan fitrah karena itu siapapun yang tidak bisa menerima perbedaan sama saja tidak bisa menerima ciptaan Tuhan. Dan siapapun yang tidak bisa menerima ciptaan Tuhan sama saja bukanlah penganut agama. Sebab, orang yang menganut agama menghormati perbedaan dan meyakini bahwa perbedaan merupakan ciptaan Tuhan.
“Perbedaan harus dipandang sebagai sebuah kekuatan dan keindahan. Sebab, realitasnya tanpa perbedaan kehidupan tak bermakna dan menjadi hampa,“ katanya yang disambut dengan tepuk tangan dari para hadirin.
Lebih jauh, Menag mengajak segenap umat beragama agar bersatu menjaga kerukunan. Menurutnya, kerukunan bukan pekerjaan yang sudah selesai karena kerukunan sifatnya dinamis dan pekerjaan menjaga kerukunan tak akan pernah selesai karena kerukunan selalu diganggu dan digoda oleh orang-orang yang tidak berniat baik untuk menciptakan kerukunan serta selalu menganggap kerukunan sebagai kelemahan.
Oleh karenanya, Menag mengajak segenap umat beragama agar senantiasa waspada dan bersatu dalam upaya menjaga kerukunan. Menurutnya, umat beragama haruslah memandang kerukunan sebagai kekuatan untuk membangun bangsa yang plural dan majemuk ini.
“Kerukunan harus menjadi kekuatan untuk membangun bangsa yang plural dan majemuk ini,“ tegasnya.
Sementara itu Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang mendoakan agar kerukunan senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat. “Kebersamaan hidup yang sering kita sebut dengan kerukunan mudah–mudahan menjadi bagian penting bersama dalam menghayati kehadiran Tuhan yang mengasihi semua orang tanpa membedakan,” ujarnya saat memberi sambutan dalam acara peletakkan batu pertama Gereja Katolik St. Maria Assumpta Kupang.
Uskup Turang yang mengawali sambutan dengan berpantun dan disambut gelak tawa para hadirin juga menyatakan bahwa suatu kehormatan dan penghargaan mendalam akan kebersamaan hidup di Nusa Tenggara Timur yang bertatahkan warna-warni keragaman seperti yang dapat disaksikan melalui hasil budaya tenun ikat Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, merajut kebersamaan merupakan kekayaan kita dalam upaya membangun semangat kerukunan di tengah-tengah masyarakat.
Ditambahkannya, segala bentuk pelayanan publik yang hadir di tempat perayaan ini menunjukkan sebuah tanda bahwasanya kerukunan adalah kegembiraan bersama dalam upaya memajukan kesejahteraan lahir batin seluruh masyarakat.
Pada kesempatan ini, Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang mewakili seluruh umat Katolik Gereja St. Maria Assumpta menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan perhatian dari Menteri Agama sehingga berkenan hadir dalam acara peletakkan batu pertama Gereja Katolik St. Maria Assumpta.
Dalam acara ini, Menteri Agama H. Suryadharma Ali berkesempatan memberikan sumbangan bantuan dari Kementerian Agama kepada Pastor Paroki St. Maria Assumpta, Rm. Rudi Tjung Lake, Pr untuk renovasi pembangunan Gereja. Di akhir acara , Menteri Agama RI didampingi Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang dan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya renovasi pembangunan gereja.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...