Menag Mengajak Umat Kristen Kedepankan Moderasi Beragama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak umat kristen untuk mengedepankan moderasi beragama. Hal ini disampaikan Menag saat mewakili Presiden Joko Widodo, menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) ke-8 Persekutuan Gereja-gereja Pantekosta Indonesia (PGPI), di Jakarta.
“Saya ingin mengajak kita semua lebih mengedepankan moderasi beragama, bukan moderasi agama,” kata Menag, Selasa (13/11).
Semua agama menurut Menag pasti moderat. “Agama hadir dalam upaya menjaga, melindungi hak hidup masyarakat, serta untuk melindungi hajat hidup manusia,” jelas Menag
Maka ia menambahkan, di tengah masyarakat majemuk seperti Indonesia, yang perlu dikedepankan adalah moderasi beragama. Yakni, cara seseorang dalam menjalankan nilai-nilai agama yang diyakini. Dengan demikian, kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia dapat tercapai.
Pada kesempatan tersebut, Menag juga menyatakan sebagai salah satu aras nasional, PGPI telah memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi bangsa Indonesia. PGPI saat ini membawahi 85 sidang sinode gereja di Indonesia, dengan jumlah umat mencapai 13,5 juta orang.
“Tentunya PGPI telah memberikan kontribusi dan sumbangsih yang bermakna dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia,” tutur Menag.
Menag kemudian menuturkan bagi masyarakat Indonesia, beragama hakekatnya adalah berIndonesia sebagaimana berIndonesia hakekatnya beragama. Ini karena, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa agamis dan religius.
“Ini adalah warisan para pendahulu, dan wajib kita jaga agar generasi mendatang juga dapat melakukan yang jauh lebih baik,” pesan Menag.
Menag berharap pendidikan agama yang disampaikan kepada generasi muda perlu mencakup esensi ajaran agama yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan. Menag pun berharap segenap pemuka agama, tokoh, dan umat beragama senantiasa memiliki rasa cinta.
“Agama adalah ajaran kasih sayang. Ajaran kedamaian. Maka, hanya dengan cinta agama bisa disebarluaskan. Agama untuk memanusiakan manusia,” kata Lukman Hakim Saifuddin. (kemenag.go.id/M Arif Efendi)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...