Menag Tanggapi Ormas, Jangan Teriakkan Sentimen Agama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan, semua agama di Indonesia tidak mengajarkan gaya-gaya yang arogan dan unjuk kekuatan. Semua agama mengajarkan kesantunan dan ahlak terpuji.
Menurutnya, menjadi pemimpin adalah amanah, dan tidak seharusnya melakukan tindakan provokatif.
"Ajak umat untuk bersama, bergandengan tangan menjaga NKRI dan kebhinekaan Indonesia," jelas Menag seperti dikutip dari kemenag.go.id, hari Selasa (17/11).
Menurutnya, penduduk Indonesia saat ini mencapai 270 juta. Seberapapun besar jumlah anggota organisasi (masyarakat, red) di negeri ini, tidak lebih besar dari jumlah penduduk Indonesia. Kalau ada organisasi (ormas, red) yang memiliki anggota hingga 1 juta misalnya, masih ada banyak organisasi lain yang anggotanya juga tidak kalah banyak.
"Jumlah yang ada bukan untuk unjuk kekuatan, tapi untuk dioptimalkan dalam meneguhkan cinta kedamaian dan ketenangan dalam negara NKRI ini," pesan Menag.
"Jangan teriakkan hal-hal yang memicu sentimen keagamaan dan pemahaman agama. Mari kedepankan keteladanan untuk tegaskan persatuan," tandasnya.
Menag menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang berbhineka. Kebhinekaan ini patut disyukuri dengan cara saling menghargai perbedaan dan keragaman, bukan saling cela, apalagi unjuk kekuatan.
"Mari bersyukur atas kebhinekaan kita, dan merawatnya dengan penuh kebahagiaan dan sukacita. Indonesia milik kita, tidak boleh ada kelompok orang yang merasa hebat lalu unjuk kekuatan dengan tidak menghormati aturan yang ada. Itu bukan gaya masyarakat Indonesia dan bisa merusak sendi kehidupan berbangsa," tegas Menag di Jakarta, Senin (16/11).
"Mari tunjukkan akhlak mulia yang diajarkan setiap agama," sambungnya.
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...