Petugas Medis Israel Dipecat karena Meludahi Gambar Yesus
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM – Seorang pekerja ambulans Israel dipecat usai tertangkap kamera meludahi gambar Yesus saat mengunjungi rumah yang penghuninya beragama Kristen untuk melakukan tes COVID-19.
Petugas medis itu terlihat melepas pakaian pelindung diri (APD) sebelum meludahi tiga gambar di lorong gedung di Jaffa di Tel Aviv.
Ketika ditanyakan, petugas medis itu mengatakan bahwa gambar tersebut adalah bentuk penyembahan berhala yang dilarang oleh Alkitab Ibrani.
Sementara itu layanan ambulans Israel Magen David Adom (MDA) mengatakan pihaknya "mengutuk keras" tindakan tersebut. MDA mengatakan bahwa karyawannya itu "tidak layak mewakili organisasi" dan langsung diberhentikan.
Insiden itu terjadi pada hari Minggu (15/11) ketika petugas medis pergi ke blok tersebut - yang penduduknya semuanya Kristen, menurut laporan media.
Rekaman kamera keamanan menunjukkan pekerja melepaskan APD dan maskernya sebelum berbalik lagi dan meludah tiga kali berturut-turut gambar-gambar suci yang berada di lorong itu. Dia kemudian terlihat mengenakan kembali maskernya dan naik ke lift.
Saat dia meninggalkan gedung, petugas medis ditanyakan oleh penyewa yang merekam percakapan mereka di ponsel.
Ketika penyewa bertanya mengapa dia meludahi gambar-gambar itu, pekerja tersebut menjawab: "Dalam Yudaisme ini adalah penyembahan berhala."
Dalam video menunjukkan penyewa memprotes petugas medis itu. "Anda meludahi foto saya, yang kami yakini, di depan mata saya dalam kamera. Mengapa Anda melakukan itu?" kata penyewa rumah itu.
Petugas medis itu menjawab: "Dalam Torah kami tertulis bahwa sebanyak mungkin ibadah berhala harus dijauhkan sebanyak mungkin."
"Tapi Anda memasuki rumah pribadi. Anda memasuki rumah saya, mengapa Anda melakukan itu?" kata penyewa itu.
Insiden tersebut dilaporkan ke MDA, yang menanyai petugas medis tersebut dan kemudian memecatnya.
Dalam sebuah tweet, layanan ambulans itu mengatakan pihaknya "mengutuk keras" kejadian itu. MDA mengaku pihaknya mempekerjakan anggota dari semua agama dan bagian masyarakat.
"Di MDA, Kristen, Muslim, Druze dan Yahudi, religius dan sekuler, bekerja berdampingan dengan pengabdian tanpa akhir. Sebagai organisasi penyelamat nasional, kami akan terus bekerja untuk menyelamatkan nyawa di mana pun dan kapan pun, sambil mewakili semua agama dan komunitas di Negara Israel,” tulis pernyataan itu seperti dikutip dari timesofisrael.com, hari Selasa (17/11).
Israel telah mengalami salah satu tingkat infeksi virus korona tertinggi di dunia dan secara bertahap bangkit dari lockdown kedua nasional. (BBC)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...