Menaker Hanif Minta Pemagangan di Jepang Diperluas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Ketenagakerjaan Muh Hanif Dhakiri mendukung penuh program pemagangan yang dikirim ke Jepang.
Menaker juga meminta sektor/bidang pemagangan diperluas tidak hanya untuk industri kecil dan menengah. Selain itu, penambahan jumlah peserta magang juga diperlukan. “Saya mengapresiasi program magang yang telah dilakukan dan ternyata lebih dari 85 persen peserta magang sudah memiliki usaha sendiri,“ kata Menteri Hanif di Jakarta, Senin (8/12).
Hal itu disampaikan Menaker saat menerima kunjungan Presiden Direktur International Manpower – Japan (IM Japan) Mr Kyoei Yanagisawa di Jakarta. Hadir dalam kesempatan itu Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Khairul Anwar.
“Saya berharap sebaiknya program pemagangan diperluas tidak hanya untuk sektor industri kecil dan menengah tetapi juga sektor lain seperti pariwisata, kemaritiman, dan pertanian,” kata Hanif.
Program pemagangan ke Jepang, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan IM Japan sudah dilaksanakan sejak 1993. Pemerintah berhasil menempatkan peserta program pemangangan ke Jepang hingga November 2014 sebanyak 35.351 orang.
Hanif menambahkan, program pemagangan menjadi salah satu solusi alternatif dalam mengatasi masalah pengangguran. Program pemagangan pun menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri. “Eks peserta magang memang langsung diminati perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri terutama industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin, dan bangunan.
“Sebagian besar mantan peserta magang telah menjadi pengusaha muda yang dapat membuka lapangan kerja baru sehingga dapat menyerap tenaga kerja,” kata Hanif.
“Pelaksanaan pemagangan ini merupakan salah satu langkah konkret dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kita terus mempersiapkan tenaga kerja berkualitas yang siap bersaing secara global,” kata Hanif.
Program pemagangan merupakan pelaksanaan konsep link and match, yaitu memastikan dunia pendidikan dan pelatihan selaras dengan kebutuhan dunia kerja serta memastikan lulusan pendidikan dan pelatihan kerja terserap dunia kerja. “Dalam menghadapi MEA 2015 dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja yang terampil dan siap kerja dan melengkapi tenaga kerja dengan sertifikasi keahlian dan kompetensi kerja,“ kata Hanif.
Program magang di Jepang ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industri, meningkatkan keterampilan kerja, menambah wawasan ilmu pengetahuan, serta meningkatkan etos kerja. (depnakertrans.go.id)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...