Menang Melawan Siapa?
SATUHARAPAN.COM Robert T. Kiyosakiseorang pengusaha, pendidik, investor, dan penulis buku Bestsellermungkin membuat banyak orang kagum terhadapnya. Ia telah menantang dan mengubah cara pandang jutaan orang di seluruh dunia dalam berpikir tentang uang. Dengan perspektif tentang uang dan investasi yang kerap menabrak pengetahuan umum, ia mendapatkan reputasi karena bicaranya yang blakblakan, lugas, dan berani.
Namun sebagai pengusaha, Robert juga tak luput dari sejumlah pengkhianatan dari rekan-rekan bisnisnya. Ia harus mengalami kehancuran finansial maupun emosional. Kehancuran finansialnya memang besar, tetapi kerusakan emosionalnya jauh lebih besar. Ia harus menghadapi orang-orang yang awalnya sahabat dan rekan kerja, lalu tiba-tiba terbuka topengnya dan memperlihatkan karakter asli mereka. Ia merasa pengkhianatan dalam bisnis lebih kejam karena pengkhianatan kerap terjadi terhadap sahabat dan sesama pekerja, bukan terhadap musuh.
Di sinilah Robert bergumul melawan dirinya sendiri. Ia berjuang mati-matian untuk mengalahkan keinginan untuk membalas dendam. Ia harus melawan dorongan untuk bersikap buas. Ia harus berjuang untuk tidak menjadi serupa dengan orang-orang yang mengkhianatinya. Dan akhirnya, ia berhasil menang atas dirinya sendiri.
Pada dasarnya, kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, melainkan kemenangan atas diri sendiri. Peribahasa Inggris mengatakan: Winning doesnt start around you, it begins inside you. Menjadi seorang pemenang harus dimulai dari dalam diri kita.
Masalahnya, tidak jarang kita cenderung menghabiskan banyak waktu untuk mengalahkan orang lain. Kita lebih sering bertempur untuk menaklukkan orang lain, ketimbang menaklukkan sifat-sifat buruk dalam diri kita. Kita enggan melatih kemampuan untuk mengendalikan diri, sehingga akhirnya kita kalah atas diri kita sendiri. Padahal justru ketika kita berada dalam situasi yang panas, karakter sejati kita akan terlihat; apakah kita seorang pemenang atau pecundang.
Dalam setiap tantangan hidup, selalu ada peluang untuk menjadi pemenang. Bila keadaan selalu baik-baik saja, karakter pemenang tidak akan muncul dalam diri kita. Meskipun hidup yang kita jalani tidak selalu mudah, tetapi karakter seorang pemenang akan mampu menaklukkan setiap tantangan. Dan memang Tuhan menciptakan kita untuk menjadi pemenang.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...