Menanti Nama Sang Buah Hati William dan Kate Middleton

Pangeran William dan Kate Middleton saat muncul membawa sang buah hatinya berjenis kelamin perempuani di halaman Rumah Sakit St Mary, London, Inggris, Sabtu (2/5). The Duchess of Cambridge telah melahirkan seorang putri yang merupakan anak kedua dari pasangan William dan Kate yang tinggal menunggu nama. (REUTERS/Suzanne Plunkett).

Kate Middleton saat menggendong sang putri di halaman Rumah Sakit St Mary, London, Inggris pada Sabtu (2/5). (Foto: REUTERS/Suzanne Plunkett).

Kerumunan warga saat menunggu di luar pagar menanti pengumuman kehadiran buah hati dari pasangan Pangeran William dan Kate Middleton di Rumah Sakit St Mary London, Inggris. (Foto: REUTERS/Steve Parsons/Pool).

Seorang utusan kerajaan komandan upacara saat mengumumkan kelahiran sang putri dari pasangan Pangeran William dan Kate di halaman Rumah Sakit St Mary yang telah dinantikan para warga serta awak media. (Foto: REUTERS/Neil Hall).

Pangeran William dan istrinya Kate Middleton saat akan meninggalkan Rumah Sakit St Mary dengan membawa sang buah hatinya usai pengumuman kepada publik. (Foto: REUTERS/Suzanne Plunkett).

INGGRIS, SATUHARAPAN.COM – Kehadiran sang buah hati kedua pasangan Pangeran William dan Kate Middleton diramaikan dengan spekulasi nama yang akan disematkan. Sumber kerajaan mengatakan pemberian nama bagi anak kedua pasangan Duke dan Duchess of Cambridge itu tinggal menunggu saran dari nenek buyut sang bayi, Ratu Elizabeth II. Selanjutnya akan dipublikasikan ke seluruh dunia.

Pangeran William yang dekat dengan sang nenek telah memutuskan memberi kehormatan kepadanya untuk memberi saran atas nama sang buah hatinya. Meski tidak ada aturan dalam kerajaan tentang pemberian nama kepada bayi yang baru lahir untuk dikonsultasikan kepada keluarga, William mencoba untuk mendiskusikan dahulu sebelum dilemparkan ke publik.

Hari ini Pangeran William dan Kate akan bertemu dengan neneknya setelah keluarga meninggalkan Istana Kensington dan selanjutnya memulai kehidupan barunya di Norfolk, Anmer Hall.

Editor : Eben Ezer Siadari