Mendadak Kunjungi Libya, Sekjen PBB Serukan Perdamaian
TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (Sekjen PBB), Ban Ki-moon, menyerukan perdamaian di Libya saat melakukan kunjungan mendadak ke ibu kota Tripoli, Sabtu (11/10).
Dalam kunjungan pertama sejak jatuhnya Kolonel Muammar Gaddafi tahun 2011, Ban mengatakan kepada para anggota parlemen Libia bahwa tidak ada pilihan selain berdialog.
Kunjungan yang didampingi Menteri Luar Negeri Italia, Federica Mogherini ini merupakan bagian dari upaya PBB sebagai penengah dalam proses rekonsiliasi di Libya.
Bulan lalu, PBB menjadi penghubung dalam pertemuan antara faksi-faksi yang bertikai di Libya setelah bentrokan antara kelompok-kelompok milisi selama beberapa bulan sebelumnya.
Ketidakstabilan di negara yang kaya minyak itu membuat parlemen baru yang terpilih pada bulan Juli harus bersidang di luar Tripoli karena pertarungan antar milisi yang ingin menguasai ibu kota itu.
Ban dan Mogherini tiba di di Tripoli dari negara tetangga Tunisia, yang menjadi pangkalan misi PBB untuk Libya setelah mengungsi dari negara itu karena gelombang kekerasan sejak Juli.
Untuk menyambut kedatangan Ban, para anggota parlemen didatangkan ke sebuah hotel di Tripoli, di tengah-tengah pengamanan yang ketat.
"Libya membutuhkan parlemen dan pemerintah yang kuat. Peperangan harus berhenti. Pembunuhan sudah cukup, sudah cukup warga yang mengungsi," tutur Ban kepada anggota parlemen Libya seperti dikutip dari BBC, Minggu (12/10).
Sementara Mogherini-yang bulan depan akan menjabat Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa- menegaskan dukungan atas parlemen Libia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...