Mendag: Ajakan Mogok Jual Daging Ganggu Perekonomian Nasional
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lonjakan harga daging sapi hingga Rp 120.000 per kg dan kelangkaan daging sapi membuat asosiasi melakukan aksi mogok dengan mengimbau para pedagang daging untuk tidak beraktivitas di pasar. Menanggapi aksi mogok tersebut, Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, dengan keras menyatakan bahwa aksi tersebut mengganggu roda perekonomian nasional.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian dan Kapolri tentang kelangkaan akibat mogok yang diserukan oleh asosiasi pedagang sapi. Bahwa ajakan mogok dari pedagang sapi ini sudah mengganggu roda perekonomian nasional kita saat ini,” kata Rachmat usai meresmikan Depo Bapok Kita di Pasar Kramat Jati Jalan Raya Bogor Km 17 Jakarta Timur, Senin (10/8).
“Dan ini sangatlah tidak benar. Kami akan menggunakan undang-undang perdagangan dan undang-undang pangan. Karena ini proses sudah mengajak dan menghasut sehingga sudah mengganggu roda ekonomi kita. Sehingga harga semakin mahal.”
Menurut Rachmat, pasokan daging di feedloter (tempat penggemukan) itu ada dan cukup. Diduga, mereka menahan pasokan tersebut karena impor sapi yang belum dikeluarkan.
Tanggung Jawab Bulog
Rachmat kemudian mengungkapkan bahwa impor sapi yang dikeluarkan oleh pemerintah bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan suplai. Dalam hal ini sebenarnya izin impor itu diberikan kepada Bulog karena Bulog yang akan mengatur dan bertanggung jawab.
“Karena fungsinya untuk itu (stabilisator suplai dan harga). Jadi Bulog-lah yang bertanggung jawab tidak lagi diberikan kepada pengusaha-pengusaha importir itu. karena kalau tidak diberikan kepada pengusaha-pengusaha importir itu seperti sekarang jadinya. Mereka mengendalikan tidak mau melepaskan sapi-sapinya.”
Rachmat menegaskan bahwa tindakan pengusaha importir itu sudah menyalahi kepercayaan yang diberikan kepada mereka dan bisa diancam hukuman pidana.
Terkait dengan siapa yang menahan pasokan daging sapi tersebut, Mendag mengaku masih menyelidiki siapa oknumnya.
“Ya itu antara dua itu (feedloter dan Rumah Pemotongan Hewan),” kata Mendag.
Oleh karena itu, untuk mengatasi kelangkaan dan lonjakan harga yang tinggi, Bulog telah melakukan operasi pasar di sejumlah pasar di Bandung, Jakarta dan Serang dengan harga jual Rp 89.000 per kg.
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...