Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:13 WIB | Senin, 08 Agustus 2016

Mendag Enggartiasto Lukita Fokus Atasi 3 Persoalan Pangan

Ilustrasi. Pasar Induk Kramat Jati (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah mengatakan akan fokus dan memberikan perhatian lebih kepada ketersedian pangan, pengendalian harga pangan, dan meningkatkan produksi pangan dalam negeri pada beberapa waktu ke depan.

Hal itu dikatakan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menjawab pertanyaan satuharapan.com, usai menghadiri pertemuan Internasional Pepper Community ke-44, di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Senin (8/8).

“Tadi kita sudah bertemu dan rapat dengan Kementerian Pertanian, terus dengan Kapolri, rapat bersama video conference dengan seluruh Kapolda, Bea Cukai, KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha), dan lainnya. Intinya adalah dari sisi pangan ada tiga hal yang menjadi fokus dan perhatian pemerintah yaitu, ketersediaan, harga, dan produksi dalam negeri,” kata Enggar.

Menurut Enggar, kalau hanya dua hal saja itu digelontorkan di pasar atau dipastikan tersedia, pasti harga turun, “karena supply and
demand
.” Tapi, kata dia, bukan hanya dua itu saja, harus ada keseimbangan produksi dalam negeri.

Mendag mengatakan pemerintah akan membeli semua hasil pertanian untuk memenuhi ketersedian pangan dalam negeri. Dia akan mendesak Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk membeli hasil panen para petani.

“Dan kita sepakati saya sudah sampaikan bahwa seluruh hasil petani, hasil pertanian dari petani itu akan dibeli. Berapapun hasil panennya dengan harga yang kita tetapkan dan petani tidak akan rugi untuk itu. Kalau Bulog tidak membeli maka kami akan tegur untuk melakukan itu,” kata Enggar.

Kedua, lanjut Mendag, pemerintah akan mengendalikan harga dengan mengatasi mata rantai pangan yang terlalu panjang.

“Komponen harga itu terbentuk kita lihat dari mata rantainya. Mata rantai yang berlebihan, kita akan sederhanakan dan masing-masing dari mata rantai ini kita akan hitung berapa untungnya,” kata Enggar.

Dia mengatakan pemerintah akan menindak setiap pelaku usaha yang mengambil untung berlebihan apalagi hingga merugikan rakyat.

“Jangan pernah mengambil untung yang berlebihan yang merugikan rakyat dan pemerintah pasti bertindak,” kata Enggar.

“Berikutnya, (ketiga), adalah penyebab distorsi harga adalah adanya penimbunan. Tadi bersama dengan Kapolri sudah disampaikan bahwa kita akan membuat inventarisasi gudangnya semua yang ada dan jangan pernah ada penimbunan. Penimbunan pasti kita tindak,” kata dia.

“Jadi dengan demikian maka kita harapkan semua ini bisa berjalan dengan baik,” dia menegaskan.

Jaga Neraca Perdagangan

Lebih lanjut, mendag mengatakan dia mendapat tugas untuk menjaga neraca perdagangan, ekspor dan impor. Kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian dan Bea Cukai untuk mencegah penyeludupan barang  impor dan ekspor di Indonesia.

“Untuk itu maka relaksasi dari ekspor kita akan dorong terus, impor bahan baku kita akan berikan perhatian, dan kita akan atasi penyelundupan dari Kepolisian, Bea Cukai juga akan mengatasi penyelundupan,” katanya.

Sementara itu, mengenai pasar tradisional, Mendag mengatakan telah membuat standar pasar dalam negeri dengan merujuk pasar Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Dia mengatakan pihaknya telah membuat klasifikasi pasar untuk mengontrol anggaran dan harga satuan barang yang dijual di pasaran.

“Saya akan buat standar pasar itu. Benchmark kita adalah pasar BSD tapi tentu ada kelasnya, ada kelas yang A, B, C kelasnya seperti itu,” kata Enggar.

“Dengan demikian maka lebih mudah kita kontrol dari anggaran, karena tampak sekali kita sudah lihat berapa volumenya, tinggal kita cek kontrol harga satuannya. Jadi jangan pernah ada main-main di situ,” tegasnya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home