Mendikbud: Substansi UN Kembali ke Tujuan Awal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan substansi ujian nasional (UN) sudah kembali ke tujuan awalnya, yaitu untuk mengetahui keberhasilan belajar setiap siswa.
"Bahwa ujian tidak menghalalkan segala cara, ujian dijalani dengan kejujuran, dan ujian dipakai untuk mengetahui sampai sejauh mana pencapaian yang di dapat," kata Anies di Jakarta, Selasa (29/3).
Hal tersebut ia sampaikan di sela-sela acara "Kelas Inspirasi Sineas (KIS) Sebagai Rangkaian Peringatan Hari Film Nasionl (HFN)" di SMK Negeri 57, Jakarta.
Ia juga mengatakan persiapan ujian nasional tahun ini masih-masih baik saja.
"Alhamdulillah baik-baik saja, teman-teman juga bisa lihat berita-berita tentang persiapan ujian nasional dan saya senang di banyak tempat dilakukan pendalaman materi persiapan ujian, bukan bicara tentang hal-hal mistis lagi. Yang dibicarakan adalah kejujuran," katanya.
Bahkan, kata dia, ada seorang kepala dinas pendidikan, yang mengistilahkan bahwa "subsidi" jawaban sudah tidak ada lagi.
"Itu menarik juga istilah `subsidi` jawaban. Saya juga baru tahu, ternyata ada istilahnya, sehingga revolusi mental yang dicanangkan oleh presiden sudah mulai terasa efeknya. Revolusi mentalnya di mana? Bahwa ujian tidak menghalalkan segala cara, ujian dijalani dengan kejujuran," kata Anies.
Ia mengatakan, ujian harus dijalani dengan kejujuran dan ujian dipakai untuk mengetahui sampai sejauh mana pencapaian yang didapat. "Jadi, itulah tujuan kita berkaca, karena tujuan ujian salah satunya untuk berkaca di mana letak kekurangan dan kelebihan kita," katanya.
Ujian Nasional 2016 akan berlangsung pada 4-6 April untuk SMA/MA, sedangkan SMK 4-7 April.(Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...