Menengok Kemegahan Stadion Yoyogi untuk Olimpiade 1964
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Olimpiade 2020 di Tokyo, mengingatkan karya besar arsitektur Jepang: Stadion Nasional Yoyogi. Ini adalah karya Kenzo Tange dan menjadi simbol elegan Olimpiade Musim Panas Tokyo tahun 1964.
Bangunannya merupakan kombinasi teknik modern dan tradisi Jepang. Dan karenanya Tange dianugerahi hadiah Pritzker pada tahun 1987, sebuah penghargaan tertinggi arsitektur. Penghargaan itu menggambarkan Yoyogi sebagai "di antara bangunan paling indah di abad ke-20."
Dan hingga sekarang Yoyogi tetap begitu: sederhana, menyolok, abadi.
Bangunan itu berdiri hanya 19 tahun setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, saat bahan bangunan kekurangan pasokan di negara itu. Ini menawarkan pandangan awal ke Jepang modern yang mencakup radio transistor kecil, kereta peluru, dan label di mana-mana bertuliskan "Made In Japan."
Atap Yoyogi yang luas ditambatkan ke bumi dan disangga oleh kabel baja: seperti jembatan gantung, dan menghubungkan desain barat modern dengan bentuk-bentuk yang ditemukan di kuil-kuil Jepang.
“Ini semacam keajaiban,” kata profesor Souhei Imamura, yang mengajar arsitektur di Institut Teknologi Chiba. “Ini menggabungkan struktur, bentuk dan juga fungsi. Masing-masing unik dan mereka dicampur. Dinamisme diperlukan pada saat itu karena masyarakat Jepang ingin berubah, berkembang. Dinamisme juga dibutuhkan untuk Olimpiade itu.”
Yoyogi bertahan seperti katedral Eropa berusia 500 tahun dan terletak di sebelah taman yang luas dan Kuil Meiji di pusat kota Tokyo. Kecil menurut standar saat ini, Yoyogi adalah tempat lomba renang di tahun 1964 di mana remaja Amerika, Don Schollander, memenangkan empat medali emas. Dia adalah Mark Spitz atau Michael Phelps dari Tokyo 57 tahun yang lalu.
Kali ini stadion itu adalah tempat untuk tim bola tangan, dan juga digunakan untuk acara senam tahun lalu ketika penyelenggara mulai menguji langkah-langkah anti COVID-19 yang mungkin mereka gunakan untuk mengadakan Olimpiade selama pandemi.
Tange juga merancang bangunan pendamping di sebelahnya, biasanya disebut Annex, yang merupakan tempat pertandingan bola basket pada tahun 1964 di mana tim Amerika memenangkan emas dengan pemain seperti Bill Bradley, Jeff Mullins, dan Jerry Shipp. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...