Mengapa Jokowi Begitu Mempesona Publik?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi memuncaki berbagai survey capres pilihan masyarakat. Nama-nama tenar seperti Prabowo Subianto, Wiranto, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla bahkan bos Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pun dia kalahkan. Pesona Jokowi tampaknya berhasil menyihir masyarakat Indonesia, tidak terbatas di Jakarta dimana dia menjadi gubernur saat ini.
Tidak hanya itu, Jokowi pun sangat disukai kaum perempuan baik muda maupun tua. Kalau kita ingat di tahun 2004 ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencalonkan diri menjadi presiden, publik terutama kaum perempuan terpesona karena sosoknya yang tinggi besar dan berparas ganteng. Sedangkan Jokowi tidak menampilkan sosok “keren” seperti SBY saat tahun 2004.
Pers pun tidak henti-hentinya memberitakan semua gerakan Jokowi. Sudah hampir setahun terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, berita-beritanya selalu memenuhi media di seluruh Indonesia baik cetak, elektronik maupun online. Lembaga Big Data Analytics Purengage dalam rilisnya menyebutkan penelitian yang dilakukan sejak 1 Juli hingga 31 Agustus 2013 ke 160 media online dengan obyek monitoring empat nama capres yakni Gita Wirjawan, Dahlan Iskan, Joko Widodo dan Prabowo Subianto memberikan hasil sebagai berikut :
- Joko Widodo memiliki indeks pemberitaan 1,75
- Dahlan Iskan memiliki indeks pemberitaan 1,18
- Gita Wirjawan memiliki indeks pemberitaan 1,05
- Prabowo Subianto memiliki indeks pemberitaan 0,60.
Sejak dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta akhir 2012 lalu, banyak pihak yang menyangsikan Jokowi akan hilang dari pemberitaan. Tapi ternyata hal tersebut tidak terjadi. Jokowi tetap menyedot perhatian massa sampai saat ini.
Mengapa Jokowi begitu mempesona? Psikolog Dinasti Widarsari, M.Psi.Psi kepada satuharapan.com mengatakan ada 4 faktor dari sisi psikologi kenapa massa begitu suka pada nya:
- Jokowi itu seperti “guy next door” Seperti tetangga saja. Masyarakat merasa bisa dekat dengannya tanpa harus terhalang faktor protokoler khas pejabat.
- Sikap Jokowi yang apa adanya¸ tanpa beban dan low profile. Orang low profile cenderung lebih disukai orang lain.
- Dua sikap di atas menyebabkan Jokowi sangat berbeda dengan gaya pejabat pada umumnya yang cenderung kaku dan jaim.
- Dengan tidak jaim, Jokowi bisa membuat orang merasa nyaman. Tidak ada kesan memberi jarak ke orang lain. Itu juga yang membuat kalangan remaja menyukai sosok sang Gubernur DKI Jakarta ini.
Dengan 4 faktor tersebut, akankah Jokowi akan menjadi Presiden Republik Indonesia 2014-2019? Waktu yang akan menjawabnya.
Editor : Prasto Prabowo
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...