Mengapa Kadin Baru Ikut Amnesti Pajak di Detik-detik Akhir?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) secara demonstratif menyatakan keikut-sertaan mereka dalam program amnesti pajak pada hari Selasa (28/9) dan diterima langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Program ini sudah dicanangkan sejak tiga bulan lalu, dan periode amnesti pajak tahap pertama dengan tarif tebusan paling 'ekonomis', 2 persen, akan berakhir pada 30 September. Muncul pertanyaan, mengapa para pengusaha ini baru memilih ikut amnesti pajak pada detik-detik terakhir?
Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, jajaran Kadin baru mengikuti "tax amnesty" pada hari Selasa (28/9) dikarenakan membutuhkan waktu dalam mengonsolidasikan perusahaan-perusahaan.
"Konsolidasi perusahaan tidak gampang. Terus terang saja, satu orang bukan hanya satu dua perusahaan, tapi puluhan, ratusan, ada 1.000 lebih kok," kata Rosan, dikutip dari Antara.
Menurut Rosano, animo pengusaha di luar negeri untuk memulangkan hartanya yang berada di luar negeri ke Indonesia atau repatriasi dalam program amnesti pajak sedang tinggi.
"Terus terang animo dari pengusaha sudah mau bawa pulang dananya (ke Indonesia), sekarang animonya tinggi," kata Rosan di Jakarta, Selasa.
Namun Rosan menjelaskan memulangkan dana dari luar negeri ke Indonesia tidak mudah dan tidak bisa dengan segera.
Dia mengatakan sebagian besar harta para pengusaha di luar negeri bukan dana likuid melainkan berbentuk investasi atau aset.
"Ngga bisa kita mau pulangkan hari ini besok kita langsung bisa kirim. Misalnya sekuritas, kita mesti jual dulu dan mencairkan dana-dana itu `takes time`," kata Rosan.
Namun Rosan menekankan bahwa dunia usaha terutama Kadin berkomitmen untuk menyukseskan program amnesti pajak dengan tetap membawa pulang dana yang ada di luar negeri.
"Kita dari dunia usaha terutama Kadin komitmen penuh mensukseskan ini. Kita melihatnya sukses `tax amnesty` ini apabila dana kembali ke Indonesia," kata Rosan. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...