Mengenal Sosok Ban Ki-moon Sang Birokrat Ulung
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Predikat Ban-jusa, yang dalam bahasa Korea berarti “sang birokrat,” yang dikenakan pada sosok Ban Ki-moon memang layak. Pria kelahiran 13 Juni 1944 di desa kecil Eumseong, Chungcheong Utara, Korea Selatan itu, kini menjadi penjaga dunia dengan jabatannya sebagai Sekretaris Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Kariernya sebagai seorang diplomat sangat ulung, hal itu terlihat saat dia bergabung di Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Korea Selatan pada tahun 1970. Ban termasuk salah satu pegawai yang meraih nilai tertinggi dalam mengikuti tes dan itu membuat kariernya terus menanjak sampai pada posisi wakil konsul di New Delhi, India.
Ban diposkan di Divisi Perserikatan Bangsa Bangsa di markas besar Kementerian Luar Negeri pada tahun 1974, menjabat sebagai sekretaris pertama pada misi pengamat tetap Republik Korea. Tidak sampai disitu, pada tahun 1980, Ban menjadi direktur untuk Biro Traktat dan Organisasi Internasional PBB yang bermarkas di Seoul.
Tahun 1990 – 1992 Ban Ki-moon menjabat sebagi Direktur Jenderal untuk Urusan Amerika Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, yang kemudian dipromosikan sebagai Wakil Menteri untuk Perencanaan Kebijakan dan Organisasi Internasional pada tahun 1995 sampai kemudian menjadi Penasihat Kebijakan Luar Negeri untuk Presiden Roh Moo-hyun.
Tahun 2004 Ban Ki-moon diangkat sebagai Menteri Luar Negeri Korea Selatan menggantikan Yoon Young-kwan. Pada masa awal jabatannya Ban dikenal sebagai sosok yang aktif terlibat dalam isu yang berkaitan dengan relasi antar Korea. Usaha diplomatiknya terhadap Korea Utara dalam memecahkan masalah nuklir Korea Utara melalui perundingan membuat popularitasnya naik.
Pada tahun 2006 Ban Ki-moon memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB menggantikan Kofi Annan. Dirinya menjadi orang Korea Selatan pertama sebagai Sekjen PBB.
Dalam pemilihannya Ban Ki-moon mendapat banyak dukungan baik dari komunitas internasional maupun para diplomat. Selain itu Ban juga cukup populer di Washington DC karena kebijakannya mengirimkan pasukan Korea Selatan ke Irak. Ban Ki-moon terpilih sebagai Sekjen PBB mengalahkan calon lainnya diantaranya Shashi Tharoor, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Informasi Publik, Presiden Latvia, Vaira Vike Freiberga, Rektor Universitas Kabul, Ashraf Ghani, Deputi PM Thailand, Surakiart Sathirathai, Duta Besar Yordania untuk PBB, Pangeran Zeid bin Raad dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Perlucutan Senjata, Jayantha Dhanapala.
Ban Ki-moon adalah Sekjen PBB kedelapan yang terpilih selama dua periode. Ban juga dua kali memperoleh penghargaan bintang jasa dari Pemerintah Republik Korea dan mendapat penghargaan bintang kehormatan dari Republik Austria. Ia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang hukum oleh Universitas Malta.
Berikut ini sejumlah dokumentasi foto yang menggambarkan sosok Ban Ki-moon dalam memperjuangkan nilai-nilai perdamaian di dunia selama menjabat sebagai Sekjen PBB.(Wikipedia)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...