Menghentikan Korupsi melalui Seni
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Dalam dua bulan terakhir, upaya pemberantasan korupsi di Indonesia mendapatkan serangan bertubi-tubi dari berbagai penjuru. Puncaknya adalah ketika komisioner dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami kriminalisasi yang berujung pada pelemahan KPK.
Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Irawan Karseno mengatakan hal itu di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/3). "Dalam opini pun bermunculan (upaya pelemahan KPK), baik di jalan-jalan maupun di laman sosial. Untuk memenangkan pertarungan melawan kejahatan korupsi, publik perlu dibangunkan dan digerakkan untuk bersama-sama melawannya," kata dia.
Untuk itu, kata Irawan sebagai salah satu ikhtiar memberantas korupsi, DKJ dan Koalisi Seni Indonesia (KSI) bersama 23 lembaga seni di Jakarta menggelar serangkaian aktivitas kesenian sebagai awal dari upaya yang berkesinambungan, seperti pertunjukan musik, pameran seni rupa, wayang orang, stand up comedy, pembacaan puisi, dramatic reading, pemutaran film dokumenter, yang keseluruhannya memiliki benang merah, yakni dukungan terhadap pemberantasan korupsi.
"Menggunakan data studi dari beragam sumber, seni digunakan untuk membedah anatomi korupsi, untuk membangunkan kesadaran betapa penting untuk memberantasnya hingga ke akar kebudayaan kita," kata dia.
Program berkesinambungan itu, kata Irawan bertajuk #SeniLawanKorupsi, yang diluncurkan pada Kamis, 5 Maret 2015 pukul 12.00-22.000 Wib. Di TIM, Jakarta. Beragam acara seni akan diisi antara lain Butet Kartaredjasa, Agus Noor, Wayang Orang Bharata, Kineforum DKJ, Pabrikultur, Ruangrupa, Serrum, Card-to Post, Creative Cricle Indonesia, dan banyak lagi, termasuk media.
"Dalam kegiatan #SeniLawanKorupsi, para seniman yang berpartisipasi dalam acara ini juga akan mendeklarasikan gerakan #SeniLawanKorupsi. Selain itu, Komisioner KPK nonaktif Bambang Widjojanto juga akan membacakan Orasi Darurat Korupsi 'Anatomi Korupsi dan Biaya Sosial yang Mahal'," kata dia.
"Perlawanan para seniman ini berbasis aktivisme, bersifat pro bono, dan berkesinambungan dalam jangka panjang, dilakukan oleh perseorangan maupun secara kolektif. Perlawanan serupa diharapkan juga dilakukan oleh seniman lintas generasi dan lintas bidang seni di berbagai kota di Indonesia," dia berharap.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...