Mengintip Kue Kering Khas Timur Tengah Untuk Idul Fitri

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Hari Idul Fitri memang telah berlalu, akan tetapi kemeriahannya masih tetap dirasakan. Kemeriahan itu tidak akan lengkap tanpa kehadiran kue-kue kering pengisi toples saji di meja. Kue-kue seperti Nastar, Putri Salju atau Kastengel mungkin sudah sangat familiar di Indonesia. Jika begitu, marilah kita intip beberapa kue kering khas lebaran yang biasanya disajikan oleh sahabat kita di negara-negara Timur Tengah.

Negara pertama yang akan kita kunjungi adalah Mesir. Satu quote yang terkenal dari Mesir adalah, Idul Fitri di Mesir tidaklah lengkap tanpa kehadiran Kahk. Kahk adalah kue kering berbumbu dan berbentuk kotak yang terbuat dari adonan berbentuk lingkaran. Terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, susu, gula, baking powder dan ragi. Kemudian ditambahkan bumbu-bumbu yang terdiri dari bubuk kayu manis, jahe, kapulaga, cengkeh, almond, garam dan cincangan daun bay segar. Ditengah adonan, ditambahkan pasta yang terbuat dari campuran halus adas manis atau aniseed dan fennel seed. Adonan ini kemudian dipanggang di oven. Setelah matang, taburi dengan gula halus.

Kue kering kedua berasal dari Maroko, Spicy Fekkas. Berbahan dasar terigu yang ditambah potongan kecil daging sapi atau sayuran, juga peterseli. Adonan ini diberi tambahan bumbu seperti bawang merah atau bawang bombay, bawang putih, keju, dan saus sambal. Spicy Fekkas ini juga dipanggang di oven.

Selanjutnya kita menuju Yordania. Kue kering khas Idul Fitrinya disebut Maamoul. Terbuat dari campuran terigu dan tepung Semolina, salah satu dari jenis padi-padian. Tepungnya berwarna kuning cerah atau putih kekuningan, seringkali digunakan dalam pembuatan pasta, sereal, puding, pizza dan roti. Isi Maamoul adalah campuran walnut, gula, kayu manis, minyak sayur, dan Orange Blossom Water, yaitu hasil sulingan bunga pada pohon jeruk. Ini memberikan aroma sitrus dan rasa jeruk pada makanan. Maamoul ini juga dipanggang di oven.

Editor : Sabar Subekti