Mengintip Pembangunan Transportasi Massal LRT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Projek pembangunan Light Rail Transit (LRT) hari ini Rabu (9/9) dicanangkan sebagai bagian dari pilihan moda transportasi massal bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. LRT atau kereta api ringan jenis ini menggunakan tenaga listrik dan umumnya dibangun di tengah perkotaan untuk menjangkau para penumpang.
Negara-negara di Eropa hampir semua menggunakan kereta api ringan moda transportasi. Saat ini bahkan LRT di Eropa dapat dioperasikan tanpa masinis yang secara otomatis melintas.
Indonesia tahun ini sudah memulai pembangunan LRT yang dicanangkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari Rabu (9/9). Rencana pembangunan LRT sebenarnya sudah diperbincangkan sejak tiga tahun lalu, semasa Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kini setelah menjabat Presiden, Jokowi melanjutkan rencananya dengan mengajak BUMN membangun LRT yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Proyek pembangunan LRT seluruhnya dibangun oleh perusahaan milik negara PT Adhi Karya akan melintasi jalur luar Jakarta di antaranya, Cibubur – Cawang, Bekasi – Cawang, dan Cibubur – Bogor. Sementara untuk di dalam wilayah kota Jakarta, pembangunannya akan dilanjutkan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari rute Cawang – Dukuh Atas, Dukuh Atas – Palmerah – Senayan, dan Palmerah – Grogol.
Diharapkan dengan adanya moda transportasi massal LRT dapat mengurangi jumlah masyarakat pengguna kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum. Targetnya seluruh pembangunan transportasi massal baik itu Mass Rapid Transit (MRT), LRT, dan kereta cepat dapat rampung pada tahun 2018 mendatang.
Berikut sekilas pembangunan awal LRT di Jalan Taman Mini 1, Jakarta Timur, hari Rabu (9/9).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...