Mengintip Persiapan Jakarta Biennale 2015

Seorang pekerja seni saat melintas di dekat dinding bertuliskan Jakarta Biennale 2015 dengan tema Maju Kena Mundur Kena: Bertindak Sekarang yang sedang dipersiapkan di Gudang Sarinah, Jalan Pancoran Timur II, Jakarta Selatan, Jumat (13/11). Perhelatan pameran seni rupa tersebut diikuti sekitar 50 lebih artis dan seniman dari berbagai daerah dan juga negara tetangga yang akan digelar pada tanggal 14 sampai dengan 30 November 2015. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Salah satu karya seniman yang terpasang di ruang instalasi pameran dalam rangka persiapan menyambut perhelatan Jakarta Biennale 2015 yang akan dibuka pada hari Sabtu (14/11) pukul 16.00 WIB.

Seorang seniman saat akan menyelesaikan seni rupa mural pada papan instalasi pameran yang akan digelar dalam acara Jakarta Biennale 2015 di Gudang Sarinah, Jakarta Selatan.

Salah satu karya perupa saat menoreh gambar pada sebuah dinding yang bertuliskan pesan menolak reklamasi teluk Benoa di Bali menjadi salah satu ruang pameran yang digelar dalam acara Jakarta Biennale 2015.

Para seniman saat akan membuat mural pada dinding sebagai ruang pameran seni rupa dalam ajang Jakarta Biennale 2015 yang akan dibuka pada hari Sabtu (14/11) besok.

Dua orang seniman dan artis saat melintas disalah satu instalasi pameran foto peserta pameran dalam acara Jakarta Biennale 2015 yang digelar di Gudang Sarinah, Jakarta Selatan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Persiapan perhelatan Jakarta Biennale 2015 terus dikebut. Seperti terlihat di gudang Sarinah, Jalan Pancoran TImur II, Jakarta Selatan, hari Jumat, (13/11) sejumlah seniman dan artis sibuk mempersiapkan ruang instalasi pameran seni rupa.

Artis dan seniman dari berbagai daerah dan juga negara tetangga terlibat dalam ajang pameran seni rupa bertema "Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang" yang rencananya akan dibuka pada hari Sabtu, (14/11) pukul 16.00 WIB. Berbagai kegiatan diantaranya pameran seni rupa, talkshow, workshop, panggung musik, serta seminar digelar sampai 30 November 2015. Sekitar 50 seniman dan artis meramaikan perhelatan akbar seni rupa yang diadakan setiap dua tahun sekali.

Jakarta Biennale dipilih sebagai ruang seni rupa yang mulai dirasakan menjadi kebutuhan yang memiliki kesinambungan dengan menyorot persoalan sosial, budaya, politik, baik lokal maupun global. Hal tersebut berusaha diwujudkan oleh Yayasan Jakarta Biennale yang didirikan pada tahun 2014.

Lembaga independen ini mendukung perkembangan seni rupa kontemporer dan budaya di Indonesia dalam konteks global melalui program-program laboratorium kuratorial, edukasi seni rupa kepada publik, dan perhelatan akbar seni rupa kontemporer berskala internasional melalui Jakarta Biennale.

Editor : Eben E. Siadari