Menhan Jerman Tolak Pakai Jilbab Selama di Arab Saudi
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, menolak mengenakan jilbab selama kunjungan ke Arab Saudi. Ia juga dilaporkan berkata bahwa perempuan harus memiliki hak yang sama untuk memilih pakaian mereka seperti halnya laki-laki.
Sikap tegas Ursula von der Leyen itu muncul sepekan setelah Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyerukan pelarangan mengenakan burka di Jerman.
Von der Leyen berada di ibukota Saudi, Riyadh, untuk bertemu dengan wakil putra mahkota, Salman bin Abdulaziz Al-Saud, dan menyuarakan kekesalannya atas keharusan perempuan mengenakan pakaian tradisional Arab Saudi ketika berkunjung ke negara itu.
Sikapnya itu memicu kemarahan di negara yang sangat konservatif tersebut. Para pengguna media sosial menyerukan agar ia ditangkap.
Ini agaknya berkaitan dengan kejadian sepekan sebelumnya, ketika seorang wanita Saudi ditangkap karena melepas kerudungnya di depan umum dan mengunggah fotonya di media sosial.
Ketika bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi, Mohammad bin Salman Al-Saud, Ursula von der Leyen mengenakan setelan jas biru gelap dan tak mengindahkan seruan agar mengenakan pakaian tradisional Arab Saudi.
Ini mendatangkan kecaman dari sebagian pengguna medsos. Salah satu pengguna Twitter menulis: 'Ok jadi mengapa mereka (polisi) tidak menangkapnya? Kemunafikan dan standar ganda."
Posting lainnya berkata: 'Menteri Pertahanan Jerman: Tidak memakai jilbab di Arab itu disengaja. Ini merupakan penghinaan terhadap Arab Saudi!'
Berbicara tentang penolakannya untuk memakai jubah panjang penuh, pakaian tradisional Arab yang dikenal sebagai abaya, Menhan Jerman, sebagaimana dilaporkan Das Bild, berkata: "Tidak ada wanita dalam delegasi saya yang diharuskan memakai abaya."
"Hak untuk memilih pakaian Anda sendiri adalah hak yang sama-sama dimiliki oleh laki-laki dan perempuan. Ini mengganggu saya, ketika perempuan dipaksa mengenakan abaya."
Sebagai catatan, semua perempuan di Arab Saudi - warga negara atau orang asing - secara hukum diharuskan memakai abaya - yang merupakan penutup seluruh tubuh.
Perempuan Muslim juga harus memakai jilbab tetapi orang asing tidak diharuskan.
Ibu Negara AS, Michelle Obama, tahun lalu dikritik di Arab Saudi ketika dia berjalan tanpa penutup kepala dalam kunjungan dengan suaminya. Dan, Von der Leyen mengikuti contoh yang ditetapkan oleh Ibu Negara AS itu.
Arab Saudi telah dikritik karena sikapnya terhadap perempuan, yang tidak memperbolehkan untuk memegang lisensi mengemudi dan yang diharapkan untuk mematuhi standar yang ketat dalam cara mereka berpakaian.
Pada tahun 2013, Pangeran Charles dan Duchess of Cornwall mengunjungi Arab Saudi, di mana mereka bertemu Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud. Camilla tidak mengenakan abaya ketika itu. Dan, sebagai anggota dari keluarga kerajaan, Camilla tidak diharuskan memakai abaya ketika itu.
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...