Kisah Wanita Australia Berjuang 35 Tahun di Papua Dibukukan
BRISBANE, SATUHARAPAN.COM - Kisah hidup Jessie Williamson selama ini tidak banyak diungkap. Padahal pengabdian dan perjuangannya sebagai perawat misi yang memberikan hidupnya selama 35 tahun menyediakan pertolongan medis kepada orang asli Papua, telah mendapat penghargaan dari pemerintah Australia.
Ini mendorong penulis asal Brisbane, John Algate, menulis kisah hidup Jessie dalam buku yang ia beri judul Jessie House of Needles.
Buku itu baru-baru ini telah diluncurkan.
Jessie Williamson adalah seorang gadis desa kelahiran Greenvale. Ia lahir pada tahun 1938 dengan nama baptis Roseabel Jessie Williamson.
Anak kesembilan dari sepuluh bersaudara ini memiliki ayah dan ibu yang mencari nafkah sebagai petani. Jessie dibesarkan dalam lingkungan komunitas petani.
Di masa kecilnya, Jessie bersekolah di sekolah dasar Greenvale. Sebuah kecelakaan kecil menyebabkannya mendapat gangguan pendengaran. Namun itu tak mengurungkan dirinya untuk bisa lulus dari SMA Essendon dan kemudian menjadi perawat.
Dalam buku biografi yang ditulis Algate tersebut, digambarkan secara rinci bagaimana kemudian Jessie memilih untuk meninggalkan karier medis yang sukses di Melbourne, untuk mengalami bahaya dan ketidakpastian hidup di desa-desa terpencil di Papua, antara tahun 1966 dan 2001.
"Selama 35 tahun, Jessie melayani orang asi Papua suku Dani dan Kimyal, di wilayah di mana dia merawat, menginjili dan membangun jejaring petugas medis lokal dan bidan, yang melanjutkan pekerjaannya menyelamatkan jiwa-jiwa hingga hari ini," kata Algate, dikutip dari heraldsun.com.au.
Pada tahun 1998, Jessie mendapat penghargaan sebagai anggota Order of Australia, sebagai pengakuan atas jasanya untuk bantuan kemanusiaan internasional.
Jessie meninggal dua tahun lalu, setelah tiga tahun berusaha melawan penyakit leukemia yang dideritanya.
Jessie House of Needles yang ditulis oleh John Algate itu diterbitkan oleh Ingram Spark.
Edisi paperback dijual seharga 19,95 dolar Australia. Edisi e-booknya juga sudah tersedia.
Terapi Pijat Taktil Bantu Kelola Gejala ADHD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pijat dikenal menenangkan dan memiliki banyak manfaat, dan ternyata pijat...