Menhan Tiongkok Harap Isu Laut China Selatan Tak Dipermainkan
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Tiongkok Chang Wanquan menyerukan berbagai negara di kawasan ASEAN (Asia Tenggara) agar tidak mempermainkan isu Laut China Selatan.
“Isu kebebasan navigasi di Laut China Selatan tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk provokasi, dan merongrong kedaulatan sebuah negara,” kata Chang pada pertemuan Menteri Pertahanan se Asia Tenggara (ASEAN Defence Minister Meeting), hari Rabu (4/11) di Kuala Lumpur.
“Kebebasan navigasi di Laut China Selatan tidak pernah masalah,” dia menambahkan.
Chang menyebut kebebasan dalam navigasi diadakan karena untuk memainkan peran konstruktif dalam mendorong pembangunan struktur kerjasama keamanan regional terbuka, toleran, transparan dan setara.
Chang menambahkan bahwa Tiongkok mendukung kebebasan dalam navigasi mengingat fakta bahwa peluang dan tantangan hidup berdampingan di wilayah Pasifik.
“Pemerintah Tiongkok merupakan negara yang mendukung konsep keamanan terpadu, kooperatif dan berkelanjutan, pemerintah kami menyerukan semua pihak untuk memulai jalur kerja sama keamanan berdasarkan prinsip-prinsip yang berdasar kebersamaan,” kata Chang.
Dia mengatakan Tiongkok bersedia untuk bergabung tangan dengan ASEAN untuk membangun komunitas lebih dekat, sekaligus memperdalam kerjasama pragmatis dalam pertahanan.
Chang menyatakan bahwa negara-negara harus bersama-sama menangani perselisihan dan mengendalikan risiko dalam rangka menciptakan lingkungan yang sesuai untuk pembangunan umum dan kemakmuran di kawasan Laut China Selatan.
Dalam kesempatan tersebut Chang mengatakan kepada Menteri Pertahanan AS, Ash Carter bahwa rakyat dan militer Tiongkok tidak akan membiarkan pelanggaran kedaulatan terjadi di kawasan laut tersebut. Namun hal tersebut mendapat ketidaksetujuan dari Carter. “Jelas, mereka tidak dapat mencapai konsensus dan itu mencerminkan tingkat keprihatinan yang tergambar dalam percakapan tentang kegiatan di Laut China Selatan,” kata Carter.
Dia mengatakan reklamasi dan militerisasi Tiongkok di Laut China Selatan merupakan isu utama dalam pembicaraan bilateral pekan ini dan Presiden China Xi Jinping harus tetap berpegang pada janjinya ketika ia menyangkal adanya militerisasi di laut.
"Kehadiran kapal angkatan laut AS di Laut China Selatan tidak kali ini saja, bahkan telah berlangsung selama beberapa dekade. Apa yang baru adalah pengerukan dan reklamasi dan militerisasi," kata Carter. (xinhuanet.com/AFP).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Berjaya di Kota Jakarta Pusat, Paduan Suara SDK 1 PENABUR Be...
Jakarta, Satuharapan.com, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi Jakarta Pusat menjadi ...