Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Reporter Satuharapan 17:13 WIB | Minggu, 04 Desember 2016

Menhub Ajak Masyarakat Budayakan Keselamatan Penerbangan

Ilustrasi. Anggota TNI AL membantu pencarian korban pesawat milik Polri yang jatuh di Perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu (3/11). Pesawat jenis C-28 Sky Truck yang membawa 15 penumpang serta awak kabin jatuh di Perairan Kabupaten Lingga. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat untuk menjadikan keselamatan transportasi menjadi budaya, dalam hal ini, keselamatan penerbangan karena masyarakat mempunyai peran sebagai salah satu bagian penting dalam membentuk budaya keselamatan transportasi. 

"Kampanye ini dapat memberikan efek positif pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama perjalanan menggunakan pesawat udara sehingga masyarakat menerapkan hal tersebut di setiap perjalanannya dalam menggunakan pesawat baik dalam proses penerbangan pre-flight, in-flight, dan post-flight, (sebelum ketika dan setelah melakukan penerbangan)," katanya dalam Kampanye Keselamatan Penerbangan di Jakarta, hari Minggu (4/11). 

Selain peran masyarakat, Budi menambahkan dibutuhkan kerja keras dan komitmen bersama baik pemerintah selaku regulator dan maskapai penerbangan selaku operator. 

"Langkah-langkah konkret perlu kita tempuh antara lain melalui komunikasi, pengenalan pemahaman, perbaikan regulasi, peningkatan sarana, prasarana sumber daya manusia (SDM) dan lingkungan yang mendukung keselamatan bertransportasi," katanya. 

Untuk itu, dia memerintahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub harus terus memastikan pemenuhan terhadap seluruh regulasi keselamatan dan keamanan penerbangan oleh para operator, melakukan pengawasan proses tersebut secara rutin dan berkesinambungan, memperbaiki peralatan navigasi penerbangan serta mendorong peningkatan dukungan infrastruktur bandar udara agar memenuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan. 

Lebih lanjut, ia meminta seluruh operator penerbangan agar disiplin dalam mematuhi regulasi penerbangan, taat terhadap prosedur penerbangan, pemenuhan kondisi laik terbang bagi pesawat yang akan dioperasikan, serta tidak lupa melakukan antisipasi terhadap perubahan cuaca yang kadang-kadang membawa pengaruh terhadap operasional penerbangan. 

Budi mengapresiasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah melaksanakan berbagai upaya peningkatan kinerja keselamatan dan keamanan penerbangan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu pelayanan transportasi udara kepada masyarakat. 

Beberapa pencapaian penting di bidang keselamatan dan keamanan transportasi udara antara lain yaitu Federal Aviation Administration (FAA) menetapkan keselamatan Indonesia masuk Kategori 1 (Comply With International Rule).

"Penetapan tersebut menunjukkan bahwa keselamatan penerbangan Indonesia telah mencapai standar FAA sehingga maskapai penerbangan Indonesia dapat melayani penerbangan ke/dari Amerika Serikat," katanya.

Kedua, keluarnya tiga maskapai Indonesia yaitu Citilink, Lion Air dan Batik Air dari pelarangan operasi dari Uni Eropa yang berarti mengizinkan maskapai tersebut untuk terbang ke Eropa.

Ketiga, audit standar keamanan penerbangan berdasarkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO USAP) yang menunjukkan capaian kinerja keamanan penerbangan Indonesia dengan nilai 93,75 persen, lebih baik dari hasil audit USAP pada tahun 2013 dengan nilai 82,3 persen.

"Capaian-capaian tersebut di atas harus tetap kita pertahankan walaupun kita sadari hal ini tidak mudah. Dibutuhkan kerja keras dan komitmen bersama kita semua, baik pemerintah selaku regulator, operator penerbangan dan masyarakat," katanya.

Budi menambahkan langkah-langkah konkret perlu ditempuh antara lain melalui komunikasi, pengenalan pemahaman, perbaikan regulasi, peningkatan sarana, prasarana, SDM dan lingkungan yang mendukung keselamatan bertransportasi. 

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan di era berkembangnya teknologi informasi, terutama hadirnya media sosial, memberikan tantangan baru untuk memberikan solusi terhadap perbedaan budaya dalam menyampaikan informasi kroada masyarakat.

"Media sosial harus menjadi ujung tombak dalam rangka mewujudkan komunikasi yang interaktif dan transparan, sehingga terbentuk masyarakat digital yang cinta penerbangan yang kami sebut Aviation Mania," katanya.

Kampanye Keselamatan Penerbangan yang digelar oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan ini diikuti oleh segenap jajaran di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, perwakilan operator penerbangan dan pendukungnya, serta masyarakat luas. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home