Menhub Minta Keselamatan Udara Jadi Budaya
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perhubungan EE Mangindaan meminta agar keselamatan udara menjadi budaya semua orang, bukan hanya kegiatan semata.
"Ubah mindset agar semua pihak bisa menjaga keselamatan, dari darat hingga udara," kata EE Mangindaan dalam peresmian kegiatan Ramp Safety Campaign di gedung 600 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (3/12).
Demi keselamatan pula Menteri mengingatkan agar semua orang, tanpa terkecuali, termasuk ia, juga diperiksa saat akan melakukan penerbangan.
Jangan hanya karena seseorang itu pejabat atau lainnya, lantas tidak diperiksa, termasuk juga barang bawaannya. Prosedur pemeriksaan tetap harus dilakukan demi keamanan dan keselamatan semua pihak.
"Saya juga tidak ingin selalu diprioritaskan, lalu tidak diperiksa untuk keamanan. Saya akan ikut aturan, apalagi demi keselamatan," katanya.
Menteri juga menambahkan adanya penerbangan tertunda yang dilakukan demi keselamatan penumpang.
Kini, dengan terus meningkatnya pergerakan pesawat di udara maupun di darat, perlu dibuat aturan untuk keselamatan.
Menteri pun menginstruksikan kepada Angkasa Pura agar melakukan kampanye keselamatan di sisi udara hingga menjadi budaya. Kampanye harus dilakukan di semua bandara, terutama bandara dengan frekuensi yang penerbangan yang padat.
"Lakukan kampanye di semua bandara agar keselamatan di udara dan keamanan di darat dapat tercipta dengan baik dan penumpang merasa nyaman," ujar Menteri.
Senior General Manager Bandara Soekarno - Hatta Bram Bharoto Tjiptadi mengatakan jumlah penumpang setiap tahunnya meningkat, yang berarti berdampak pula pada kepadatan penerbangan. Maka perlu dilakukan upaya agar keselamatan penumpang selama penerbangan dapat terjamin.
"Risiko keselamatan penerbangan yang semakin padat perlu diantisipasi agar penumpang merasa nyaman," katanya.
Ia menjelaskan, pada tahun sebelumnya, jumlah penumpang mencapai 22 juta per tahun dan kini mencapai 57 juta penumpang setiap tahun.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I, Adi Kanrio Dayanun, di Tangerang, Selasa, mengatakan, jumlah penerbangan di Bandara Soekarno - Hatta, berdampak pada aktivitas di sisi udara.
Dengan begitu, secara otomatis meningkatkan potensi risiko keselamatan di sisi udara. Maka, perlu upaya untuk mengendalikan semua potensi yang dapat membahayakan keselamatan operasional pesawat udara.
"Ramp Safety Campaign (RSC) adalah sarana yang tepat untuk meningkatkan semua pihak yang beroperasi di sisi udara bahwa aspek keselamatan penerbangan adalah hal yang tidak dapat ditoleransi," kata Adi.
Adapun sasaran utama dari Ramp Safety Campaign (RSC) yakni menciptakan pelayanan di sisi udara yang aman, tertib, profesional, dan sesuai aturan yang berlaku sehingga memberikan kontribusi dalam peningkatan citra dunia penerbangan. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...