Meninggalkan Warisan
SATUHARAPAN.COM – Setiap kali mendengar kata ”warisan”, pasti yang terlintas adalah harta fisik: uang, saham, rumah. Pernahkah terpikir oleh kita bahwa warisan terbesar bagi anak, murid, anak buah, tetangga, siapa pun, sesungguhnya adalah prinsip hidup yang memotivasi? Keteladanan dalam diam, tanpa menggurui, tanpa mendikte, Anda mungkin tak menyadari betapa besar pengaruh nya bagi hidup seseorang.
Ibu Teresa pernah berujar demikian: ”Sebarkanlah cinta ke mana pun Anda pergi. Jangan pernah membiarkan orang datang kepadamu dan kemudian pergi tanpa ia merasa lebih bahagia.”
Coba Anda bayangkan, lima, sepuluh tahun, sejak hari ini, Anda berjumpa dengan seorang yang pernah menjadi bawahan Anda, lalu ia berkata: ”Ibu/Bapak adalah bos saya yang terbaik, yang selalu memperhatikan anak buah, selalu mencari keseimbangan dalam kerja, membuat kami merasa kerja adalah kebahagiaan”.
Atau, Anda sekadar bersua seorang kawan lama yang mengingatkan bahwa Anda pernah mengatakan kepadanya betapa berharganya jika seorang teman mengartikan sahabat sebagai seorang yang diterima baik maupun buruknya, seorang adalah teman yang bukan hanya dapat dibanggakan, namun juga dapat diterima apa adanya.
Saudara, itulah warisan sesungguhnya. Itulah yang perlu kita wariskan kepada dunia, kepada generasi penerus. Mewariskan harta itu tidak salah, tetapi harta bisa habis, lapuk, dan hilang. Warisan sikap, prinsip, keteladanan tidak akan pernah luruh, bahkan bisa berkembang biak. Apalagi jika Anda tuliskan.
Kata-kata Ibu Teresa di atas patut kita ingat setiap saat. Ya, sebarkanlah cinta di mana pun Anda berada. Anda tidak pernah tahu berapa besar pengaruhnya bagi mereka yang lewat dalam hidup Anda!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...