Menjadi Berkat bagi Sesama
SATUHARAPAN.COM - Saudaraku yang terkasih. Hari ini Gereja merayakan Maria diangkat ke Surga. Perayaan Maria diangkat ke Surga menjadi ungkapan iman umat manusia akan masa depan.
Pada satu saat, umat manusia akan kembali bersama dengan Tuhan di surga. Manusia akan dipulihkan menjadi warga Firdaus dalam kerajaan surga. Hal itu terjadi demikian karena kita percaya Maria sudah berada di surga. Maria menjadi perantara doa kita kepada Allah Bapa.
Perjumpaan dua wanita, Maria dan Elisabet, menjadi sangat istimewa. Kegembiraan dalam perjumpaan itu bukan hanya menjadi milik Elisabet seorang, tetapi bagi semua yang ada dalam perjumpaan itu.
Kisah Maria mengunjungi Elisabet dapat diartikan sebagai pembawa kabar baik. Saat Yesus masih dalam kandungan, Maria datang menjumpai Elisabet. Ketika mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya. Hal ini menjadi gambaran hubungan yang mesra antara Yohanes Pembaptis dengan Tuhan Yesus. Elisabet yang penuh dengan Roh Kudus berseru “diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu”.
Kata diberkatilah mengungkapkan karya Allah yang memberikan berkat, sehingga Maria menjadi perempuan yang paling diberkati. Dengan berkat itulah Maria dipandang sebagai wanita yang ambil bagian dalam pembebasan umat manusia melalui Yesus Sang Penebus.
Saudaraku yang terkasih. Sumber kegembiraan itu adalah Yesus. Ketika Maria menerima tawaran Malaikat Gabriel untuk turut serta dalam rencana dan karya keselamatan Allah, sejak saat itu Maria telah membawa Yesus di dalam rahimnya. Yesus yang sudah berada dalam diri Maria itulah yang kemudian menjadi alasan mengapa Elisabet dan anak yang berada dalam kandungannya melonjak kegirangan karena mendengar salam yang diberikan Maria. Akhirnya, kunjungan dan sapaan yang diberikan Maria kepada Elisabet dapat diartikan sebagai kunjungan dan sapaan Yesus kepada umat-Nya dan itu terjadi oleh karena Maria yang membawa Yesus di dalam dirinya. Perjumpaan dengan Yesus itulah yang membawa sukacita.
Saudaraku yang terkasih. Maria menjadi teladan bagi kita dalam kunjungan dan perjumpaan persaudaraan. Sebagai orang beriman, hendaknya kunjungan dan perjumpaan yang kita lakukan mengikutsertakan Allah. Ketika kunjungan persaudaraan disertai dan dijiwai oleh kasih Allah, maka kunjungan yang kita lakukan akan membawa sukacita, damai, dan kegembiraan bagi yang kita kunjungi.
Pada saat ini banyak di antara Saudara kita mengalami kesulitan. Kita dapat hadir dengan membagikan sebagian milik kita bagi orang di sekitar kita yang sangat membutuhkan. Bukan besarnya kuantitas pemberian yang kita bagikan yang menjadikan ukuran kegembiraan, tetapi kualitas dan ketulusan kita dalam membagikan sebagian milik kita, yang menjadi titipan Tuhan yang harus dibagikan.
Hendaknya kehadiran kita sungguh membawa sukacita bagi sesama. Maka mari kita selalu menyertakan Allah dalam kehidupan kita untuk membangun kehidupan bersama dan menjadi berkat bagi yang lain.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...