Menjadi Pemenang

SATUHARAPAN.COM – Umurnya baru 30 tahun, dan dia terkena kanker usus besar stadium 2, namun perjuangannya untuk hidup membuahkan kesaksian bagi banyak orang.  Dialah Darmauli Napitupulu.  Tentu saja sebagai manusia kesedihan pasti melanda dirinya. Sejuta pertanyaan pasti bermain di benaknya,  yang bermuara pada pertanyaan:. ”Mengapa saya?”

Dalam kegelisahannya, Darmauli menuliskan pengalaman serta harapannya:  ”Ketika mulut saya tidak dapat mengucapkan apa-apa, saat itu saya minta sehelai kertas pada suster, dan saya mulai menulis.”

Menjadi Pemenang adalah buku yang dituliskannya selama dia berjuang menghadapi kanker usus, dan hidup dengan stoma di perutnya yang berfungsi sebagai tempat pembuangan kotoran. 

Namun, skenario kehidupan tidak ada yang bisa menebak, enam bulan setelah dokter menyatakan dirinya bebas dari sel kanker, dan stoma ditutup, sel kanker lain menyerang ovariumnya.  ”Kanker ovarium stadium 3.  Saat itu saya sudah tidak menangis lagi. Saya mengatakan pada dokter agar dokter ambil saja semua kanker dan ovarium saya, saya juga tidak apa-apa kalau harus kehilangan rahim, jika memang diharuskan,” ujarnya saat memberikan kesaksian di komunitas Sahabat Orang Sakit, pada Sabtu, 19 November 2016, di Gading Serpong, Tangerang, ”Saya tidak mengharapkan apa-apa, saya cuma mau hidup sehat.

Proses kemoterapi yang dihadapinya setelah operasi kanker ovarium tidaklah mudah.  ”Rasanya sakit, mulut saya sariawan, kaki  saya seperti dilumpuhkan sehingga pernah untuk ke dapur saya harus mengesot, karena tidak ada orang di rumah saat itu.  Tetapi saya harus menang. Tidak ada hal apa pun yang bisa mengalihkan saya, bahwa Tuhan Yesus sungguh baik,” jelasnya.

Ketika tidak ada apa pun yang bisa menghalangi kita untuk mengalami dan merasakan kebaikan Tuhan, di situlah letak hati seorang pemenang.  Darmauli Napitupulu, semoga dirimu tetap menjadi pemenang dalam kehidupan ini, dan membawa semangat kemenangan bagi teman-teman yang lain!

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro