Menjadi Pemimpin atau Penonton?
”If you don’t like a rule, just follow it, reach on the top, and change the rule” (Adolf Hitler)
SATUHARAPAN.COM – Suatu hari seorang teman mengeluhkan ketidaknyamanannya pada suasana di gereja. Tentu saja persekutuan yang semula diadakan untuk memuliakan Tuhan, dapat terjadi beda pendapat karena adanya perbedaan isi kepala masing-masing; dan dia sebagai warga jemaat biasa merasa diremehkan karena ide-idenya tidak ditanggapi.
”Iya ya, sebelum terjun dalam pelayanan, sebelumnya saya sudah diberi tahu, pelayanan itu tidak beda jauh dengan kita makan di sebuah restoran. Janganlah masuk ke dapurnya, karena nanti kamu tidak dapat menikmati makanan yang dihidangkan,” kata seorang teman lain yang mendengar keluhannya.
”Setiap orang mempunyai tanggung jawab dalam hidup,” yang lain lagi menimpali, ”kalau tidak ada yang mau melayani, apa jadinya sebuah persekutuan. Tetapi, jika seseorang mengatasnamakan pelayanan untuk mencari ketenaran atau kepentingan pribadi, tentu saja ada Dia Yang Maha Tahu, yang memberikan penilaian, bukan bagian kita.”
Mendengar perbincangan ini membuat saya teringat akan kalimat yang ditulis Adolf Hitler: ”Jika kita tidak suka pada peraturan yang ada, ikuti saja, dan raihlah puncak pimpinan, setelah itu ubah peraturan tersebut.”
Kenyataannya, hanya sekian persen saja dari kita yang betul-betul mau bersusah payah mencapai puncak pimpinan. Kita lebih nyaman hidup sebagai penonton dan pengamat dalam zona nyaman yang menggerutu atas apa yang dilakukan pemimpin, dan tidak mau repot terjun di dalamnya, baik dalam kehidupan bergereja maupun bernegara. Merasa AC gereja kurang nyaman, musiknya kurang hidup, khotbahnya kurang menggigit, penerima tamu kurang ramah; atau merasa para pejabat negara korupsi, lalu kita saling lempar protes. Namun, kita sendiri tidak mau terlibat dalam kepengurusan gereja maupun negara.
Menjadi bahan perenungan bagi diri saya sendiri, masuk kelompok manakah saya?
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...