Perseteruan Tak Bakal Menguntungkan
Daripada berseteru, sebaiknya DPRD DKI Jakarta dan Ahok berdamai.
SATUHARAPAN.COM – Perseteruan DPRD DKI Jakarta dan Gubernur DKI Basuki Cahaya Purnama (Ahok) mencapai puncaknya. Setelah Ahok menyerahkan bukti-bukti sangkaan penggelembungan dana olahan DPRD DKI ke KPK, maka DPRD DKI pun menohok Ahok dengan hak angket yang ujungnya hendak menurunkan Ahok dari jabatannya. Persoalan memang belum selesai. KPK tengah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terkait dengan kemungkinan adanya dana siluman DPRD DKI tersebut. Usulan DPRD DKI supaya Ahok dimakzulkan dari jabatannya pun juga belum final. Masih ada lembaga-lembaga hukum yang berhak menilai tudingan DPRD DKI bahwa Ahok melakukan kesalahan-kesalahan prosedural dalam pemerintahan.
Perseteruan antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif yang berlarut tersebut sesungguhnya merugikan banyak pihak. Lembaga eksekutif tidak bisa fokus pada pelaksanaan program-program untuk kemajuan masyarakat. Lembaga legislatif pun, yang dipilih rakyat untuk membuahkan kebijakan-kebijakan yang dapat menyejahterakan rakyat, tidak lagi efektif melaksanakan tugasnya. Mereka hanya ribut mencari strategi untuk dapat menjatuhkan lembaga eksekutif yang saat ini dianggap sebagai pesaingnya.
Di mana-mana perseteruan banyak menimbulkan kerugian. Negara Yaman yang sedang berseteru, gedung-gedungnya berserakan karena terkena hantaman mortir-mortir, masyarakat berlari mengungsi ke tempat-tempat yang tidak ideal dari segi kebersihan, sanitasi, dan lain-lain. Saya membayangkan, jika saja negara Palestina dan Israel tidak berseteru berkepanjangan seperti saat sekarang ini, pastilah negara-negara tersebut menjadi negara yang sangat maju dan memiliki pendapatan yang sangat besar. Karena perang, energi dan pembiayaan pemerintah serta masyarakat tersedot pada upaya bertahan dan memenangkan setiap pertempuran.
Perseteruan dalam lembaga apa saja, bahkan di keluarga pun, melahirkan berbagai kerugian. Keluarga yang anggotanya sedang berseteru, misalnya antara suami dan istri, akan menimbulkan kerugian pada pengembangan pribadi dan sumber daya mereka masing-masing. Anak-anak pun akan tumbuh menjadi anak-anak yang kurang semangat dalam menjalani hidup mereka. Anak-anak akan menjadi generasi galau yang rentan di tengah pergulatan kehidupan.
Daripada berseteru, sebaiknya DPRD DKI Jakarta dan Ahok berdamai. Berdamai tidak berarti menganggap tidak ada masalah. Hanya saja, masalah berusaha diselesaikan dengan cara-cara damai bukan dengan perseteruan, bahkan peperangan. Oleh karena itu, diplomasi-diplomasi damai perlu dilakukan bagi pihak-pihak yang tengah berseteru. Dalam konteks keluarga, keluarga yang merindukan damai, akan berusaha pula menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dengan kerendahan hati dan keterbukaan satu sama lain. Jika perseteruan banyak mengakibatkan kerugian, perdamaian akan banyak melahirkan keuntungan dan kebahagiaan.
Percayalah!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...