Menkes Ajak Swasta Berpartisipasi pada Dana Pandemi
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM-kementerian Kesehatan ajak swasta berpartisipasi dalam dana pandemi. Butuh pembiayaan yang cukup, dan berkelanjutan untuk mewujudkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) pandemi.
''Sektor swasta berperan penting dalam keberhasilan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Mayoritas anggota G20, negara yang diundang, dan sejumlah sektor swasta telah berkomitmen untuk berkontribusi pada pandemic fund,'' kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pada diskusi panel Kolaborasi pemerintah dan sektor bisnis untuk kesejahteraan dan kemakmuran global, Minggu (13/11) di Bali.
''Kami siap dan senang menyambut keterlibatan yang lebih besar dari sektor swasta dalam inisiatif global ini,'' kata Menkes Budi.
Sebagaimana dibahas dalam pertemuan Menteri Kesehatan (HMM) G20 pada 27-28 Oktober 2022 tentang Memperluas Pusat Manufaktur dan Riset Global untuk PPR Pandemi, akan dilakukan identifikasi kesenjangan kapasitas, dan mengeksplorasi model kolaboratif baru.
Industri memiliki peran penting dalam inovasi teknologi dan manufaktur untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Pengembangan vaksin COVID-19 di masa pandemi tidak akan berhasil tanpa kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan industri.
Perlu dipastikan bahwa hambatan utama yang mengakibatkan ketidakadilan dalam mengakses layanan kesehatan perlu segera diatasi, seperti kelangkaan penanggulangan medis, tidak hanya dengan membuka akses, tetapi juga berkoordinasi dengan organisasi internasional yang relevan dalam meningkatkan kapasitas produksi lokal.
Pandemic Fund atau pendanaan pandemi COVID-19 berhasil menghimpun dana sebesar USD 1,4 miliar berasal dari 24 kontributor atau negara donatur. Upaya ini merupakan langkah konkret dari pertemuan negara-negara G20.
“Peluncuran dana pandemi ini merupakan tonggak sangat penting. Ini akan memberikan titik awal bagi kita semua untuk menunjukkan kepada dunia bahwa G20 mampu menghasilkan tindakan nyata yang dapat memiliki dampak global,” kata Menkeu RI, Sri Mulyani Indrawati saat Launching Pandemic Fund di Nusa Dua, Bali.
Menkeu mengatakan, G20 Joint Finance Health Task Force dengan dukungan dari Sekretariat Bank Dunia, dan World Health Organization (WHO) telah berperan dalam menyelesaikan mandat dari para pemimpin untuk pembentukan pandemic fund.
Menteri Kesehatan RI, Budi G. Sadikin mengatakan, diluncurkannya dana pandemi atau pandemic fund merupakan titik balik dalam arsitektur kesehatan global untuk berperang melawan pandemi berikutnya. Apalagi mengingat pandemi COVID-19 berdampak lebih dari USD12 triliun kepada perekonomian global, jauh lebih besar dari krisis keuangan global sebelumnya.
Indonesia sendiri juga akan memanfaatkan dana pandemi untuk memperkuat jaringan kesehatan masyarakat dengan fokus utama melalui penguatan mekanisme surveilans dan peningkatan kapasitas sumber daya.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...