Menkeu: Anggaran Belanja Infrastruktur Naik 100 Triliun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mendapat alokasi anggaran cukup besar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 karena akan membangun banyak infrastruktur di Indonesia.
“Dari RAPBN-P 2015 biaya belanja terbesar adalah untuk Kemen PUPR angkanya sekitar Rp 33 triliun, kemudian Kementerian Perhubungan Rp 20 triliun dan Kementerian Pertanian Rp 16 triliun,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada wartawan di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (9/1).
Namun Bambang menjelaskan bahwa besaran nominal ketiga kementerian tersebut belum pasti, karena masih akan dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam waktu dekat.
“Untuk kementerian lain masih ada pertambahan seperti ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) nambah lima triliun,” Bambang menambahkan.
“Kenapa tiga kementerian tersebut dapat porsi dan alokasi paling besar dalam APBN 2015, karena ketiganya adalah yang ditetapkan oleh presiden sebagai sektor prioritas untuk bisa mewujudkan visi dan misi Presiden, baik kedaulatan pangan, energi, mendorong pariwisata, dan sektor maritim. PU akan banyak fokus untuk membahas pembangunan irigasi primer dan sekunder, kemudian yang kedua adalah di jalan raya untuk membangun konektivitas jalan arteri serta pembangunan perumahan,” Bambang menjelaskan.
Sementara untuk Kementerian Perhubungan, Menteri Keuangan mengatakan juga mendapat anggaran cukup besar karena selain untuk menggarap rel kereta api terutama rel kereta di luar Jawa, di sektor perhubungan udara akan fokus menggarap banyak bandara yang perlu diperpanjang landas pacunya di luar Jawa.
“Waktu itu Menteri Perhubungan pernah mengatakan kepada saya kalau bisa banyak bandara di Pulau Jawa harus dapat didarati pesawat berbadan lebar,” Bambang menambahkan.
Untuk Kementerian Pertanian, kata Bambang akan fokus melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Kemen PU untuk menggarap banyak irigasi dan waduk.
“Kemudian mereka akan menggarap alat-alat mesin pertanian seperti traktor, untuk bantuan pupuk dan benih bagi para petani, dan mudah-mudahan musim tanam dan produktivitas petani bisa menjadi baik,” kata Bambang.
“Kalau kita mau jeli, kita lihat belanja infrastruktur itu naik dari 190 triliun naik jadi 290 triliun di dalam APBN-P 2015,” kata Bambang.
Sedangkan untuk anggaran subsidi bahan bakar minyak menurut Menkeu adalah sebesar Rp 56 triliun. Anggaran yang nantinya akan diusulkan kepada parlemen ini jauh lebih rendah dari anggaran subsidi BBM yang ada dalam APBN 2015.
“Subsidi BBM yang tadinya Rp 276 triliun di APBN 2015, dalam APBN-P 2015 menjadi Rp 81 triliun. ini sudah termasuk untuk Pertamina Rp 25 triliun, membayar utang kita untuk biaya tahun lalu. Jadi, kalau subsidi murninya hanya Rp 56 triliun,” papar Bambang.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...