Menkeu: Birokrasi Ramping, Investor Datang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Memangkas birokrasi perizinan adalah solusi yang ditawarkan Menteri Keuangan baru, Dr. Muhammad Chatib Basri, berkaitan dengan efisiensi anggaran. Chatib Basri mengatakan, Selasa (21/5) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta seusai acara pelantikannya menjadi Menteri Keuangan.
Menurut dia, birokrasi perijinan yang berbelit-belit inilah yang menimbulkan inefisiensi di segala bidang. “Birokrasi tidak ramping, pengeluaran untuk macam-macam jadi tinggi,” ungkap Chatib. Dia mencontohkan hal yang dilakukan saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ia memangkas formulir perizinan yang tadinya berjumlah 38 menjadi 15 formulir. Dengan hal ini maka belanja yang harus dikeluarkan untuk membayar gaji pegawai di bidang itu dapat dikurangi. Menurut Chatib, efiensi itu dimulai dari birokrasi.
Lanjut dia, sekaligus untuk menjawab pertanyaan bagaimana mengatasi persoalan soal investasi yang sulit. Menurutnya salah satu penyebab investasi sulit adalah karena masalah birokrasi. Bila birokrasi dibereskan, maka efiensi terutama soal biaya dapat tercapai. Para investor pun akan datang.
Mengenai tingginya nilai investasi yang diminta dari negara-negara investor, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menjawab masih akan dicari solusi yang terbaik. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Kementerian Perekonomian akan melihat dan menggunakan dua pertimbangan, yaitu tingginya nilai investasi dan besarnya penyerapan tenaga kerja. Karena diharapkan investor yang masuk ke Indonesia ini, akan memberikan lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian besarnya nilai investasi yang semula minimal satu triliun Rupiah, dapat dipertimbangkan di bawah itu, dengan catatan memenuhi sejumlah persyaratan yang ada.
Berkaitan dengan kekhawatiran sejumlah kalangan akan respon pasar dan investor sehubungan dengan pemilihan umum yang akan dilangsungkan pada tahun depan, Chatib menyatakan tetap optimis. Selama bisa tetap menjaga disiplin fiskal, stabilitas makro dan inflasi, maka pasar dan investor akan tetap tenang. Investor hanya tinggal memilih mereka mau menginves ke sektor mana.
“Yang terpenting pemerintahan yang baik. Pemerintahan yang baik akan menimbulkan kepastian kepada investor. Sehingga isu apapun yang muncul, mereka tidak akan terpengaruh,” tutup Chatib.
Editor : Yan Chrisna
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...