Menkeu Harap DIPA APBN-P 2015 Segera Tuntas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) berharap Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran (DIPA) untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 segera selesai.
Menkeu Bambang Brodjonegoro menyebutkan, hingga rapat kabinet yang terakhir, tinggal lima kementerian dan lembaga Pemerintah non-kementerian yang belum menyelesaikan DIPA APBNP 2015 ke Kemenkeu.
"Target kami DIPA itu di pertengahan bulan ini, pekan depan itu sudah selesai," kata Bambang setelah rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).
Bambang memerinci saat sidang kabinet pekan lalu, dari 55 Kementerian / Lembaga (K/L) yang wajib mengisi DIPA sudah 50 yang telah menyelesaikan.
Terkait penyerapan anggaran, lanjut dia, di kuartal pertama tahun 2015 ini masih rendah. Hal itu disebabkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun 2015 baru disahkan pada akhir Februari lalu.
"Setelah DIPA itu keluar, proses lelang untuk projek yang akan diselesaikan tahun ini harus tuntas pada akhir Maret,” dia menambahkan.
Dalam rapat terkait APBN di Istana Wakil Presiden tersebut, Bambang mengatakan pihaknya memastikan bagaimana supaya penerimaan negara tercapai serta kegiatan belanja tepat waktu.
Dalam kesempatan yang sama, Wapres Jusuf Kalla mengatakan Pemerintah akan berupaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada angka 5,7 persen.
"Kita kan punya target, nah bagaimana itu kita upayakan dicapai. Langkah kita selalu saja agresif dan hati-hati, artinya agresif tetapi tetap harus berhati-hati," kata Wapres Jusuf Kalla.
Wapres menjelaskan pemerintah berupaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dengan memperbaiki investasi, infrastruktur serta membuka peluang usaha yang lebih baik.
"Langkah berikutnya ya kemudian bagaimana penerimaan negara menjadi lebih baik, pajak lebih banyak," Wapres mengakhiri penjelasannya. (Ant).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...