Menkeu Yunani yang Baru Diharapkan Bawa Gagasan Kredibel
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Uni Eropa (UE) menginginkan Yunani bertahan di zona euro namun negara itu bisa dikeluarkan jika tidak menghasilkan paket reformasi kredibel yang memuaskan sejumlah kreditor, ujar Komisioner UE untuk euro Valdis Dombrovskis pada Selasa (07/07).
“Itu bukan tujuan kami namun jika kepercayaan tidak terbangun; jika tidak (terdapat) paket reformasi kredibel (maka) hal tersebut tidak bisa dikesampingkan,” kata Dombrovskis saat ditanya apakah UE menginginkan Yunani keluar dari zona mata uang tunggal tersebut.
Dombrovskis berbicara menjelang sebuah pertemuan para menteri Eurogroup – saat Menteri Keuangan baru Yunani Euclid Tsakalotos akan hadir untuk pertama kalinya – yang dijadwalkan akan disusul dengan pelaksanaan konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat pemimpin zona euro pada Selasa malam.
“Kami menunggu usulan komprehensif, konkret dan kredibel dari Tsakalotos dengan tujuan untuk memulai pembahasan,” kata Komisioner Bidang Ekonomi UE Pierre Moscovici saat tiba.
Sementara itu Presiden Eurogroup Jeroen Dijsselbloem mengatakan sejumlah menteri akan mengambil beberapa langkah “setahap demi setahap”, namun dengan mendengarkan Tsakalotos terlebih dulu.
“Kami siap untuk melakukan apa pun untuk memperkuat zona euro agar tetap utuh,” ujarnya.
Pengurangan Utang Harus dengan Paket Reformasi
Dari Berlin, Menteri perekonomian Jerman dalam sebuah wawancara, Selasa (07/07), mengatakan kemungkinan pembicaraan terkait utang Yunani tidak terbayangkan sebelum Athena menjalankan reformasi.
Sigmar Gabriel mengatakan kepada edisi online Stern bahwa hanya dengan membatalkan utang tanpa disertai berbagai perubahan fundamental di Yunani tidak akan menghasilkan keuntungan apa pun.
Meskipun demikian, Jerman tampaknya sudah mulai melunak dan membuka kemungkinan membicarakan pengurangan utang Yunani asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Dia mengatakan bahwa satu-satunya syarat untuk bisa “menggelar pembicaraan mengenai kemungkinan penurunan utang adalah ketika pemerintah Yunani juga menunjukkan bahwa negaranya menjalankan reformasi.”
Sebaliknya, dia memperingatkan, utang akan segera menumpuk kembali sehari setelah restrukturisasi utang.
Jerman saat ini sangat tegas dalam menolak perundingan restrukturisasi utang Yunani.
Terlepas adanya permintaan dari Athena mengenai masalah itu, juru bicara kementerian keuangan Jerman Martin Jaeger pada Senin mengatakan “saya tidak melihat alasan untuk menggelar diskusi.”
Juncker Tidak Mau Yunani Keluar dari EU
Dari Paris, Kepala Komisi Eropa Jean Claude Juncker, Selasa (07/07), mengatakan dirinya menentang kemungkinan keluarnya Yunani dari zona euro, meski Yunani menolak keras ketentuan dana talangan dalam sebuah referendum pada akhir pekan ini.
“Harapan saya adalah bahwa ‘Grexit’ harus dihindari,” kata Juncker kepada Parlemen Eropa di Strasbourg beberapa jam sebelum KTT darurat di Brussel yang membahas krisis Yunani.
“Ada beberapa pihak di Uni Eropa yang secara terbuka atau malah berkampanye agar Yunani keluar dari zona euro. Pengalaman hidup saya memberi tahu bahwa jawaban yang menyederhanakan masalah adalah solusi yang tidak tepat,” katanya.
Sejumlah menteri keuangan dari zona euro yang terdiri dari 19 negara bertemu di Brussel pada 1100 GMT untuk meninjau situasi sebelum pertemuan pemimpin mereka pada 1600 GMT di tengah kekhawatiran yang kian meningkat bahwa Yunani dapat keluar dari dari zona mata uang tunggal itu atau bahkan dari Uni Eropa.
Hasil referendum Yunani pada Minggu menunjukan 61 persen suara menolak ketentuan penghematan lebih lanjut yang dituntut oleh kreditor sebagai imbalan atas pencairan dana baru yang sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan negara itu.
Juncker, dalam komentar publik pertamanya sejak pemungutan suara pada Minggu, mengatakan bahwa Uni Eropa akan terus bekerja untuk membuka kembali negosiasi dengan Athena.
Prancis Tidak Mau Ambil Risiko
Dari Paris dilaporkan bahwa Prancis tidak dapat mengambil risiko Yunani keluar dari zona euro, yang akan memberikan dampak ke seluruh dunia, ungkap perdana menterinya pada Selasa (07/07), seraya menambahkan bahwa dasar untuk mencapai kesepakatan dengan Athena masih ada.
“Prancis menegaskan bahwa kami tidak bisa mengambil risiko Yunani keluar dari zona euro,” sebuah langkah yang dapat memengaruhi perekonomian di seluruh dunia, ungkap Manuel Valls kepada radio Prancis. “Dasar untuk mencapai sebuah kesepakatan masih ada... Tidak ada subjek yang tabu ketika berbicara tentang utang (Yunani), pada masalah restrukturisasi.”
Valls berbicara beberapa jam sebelum beberapa pemimpin zona euro dijadwalkan akan menggelar pertemuan darurat untuk membahas dampak referendum pada akhir pekan di Yunani. Dalam referendum tersebut, para pemilih dengan suara bulat menolak reformasi penghematan yang dituntut kreditor Athena sebagai imbalan atas pencairan dana talangan.
Pada Senin malam, pemimpin Jerman dan Prancis, negara dengan perekonomian terbesar di zona euro, meminta Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras untuk membuat usulan yang “tepat” dalam rangka menghidupkan kembali perundingan tentang dana talangan.(AFP/Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...