Menko Kemaritiman: Bu Susi Tidak Perlu Diberi Tepuk Tangan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo, mengomentari tindakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menenggelamkan kapal-kapal milik nelayan asing yang melakukan illegal fishing di perairan Tanah Air, yang selalu disambut dengan pemberitaan luas dan pujian dari berbagai kalangan masyarakat.
Berbicara di depan peserta rapat koordinasi antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Perangkat Daerah Provinsi bidang penanaman modal (PDPPM) Seluruh Indonesia, Senin (23/2) di Ruang Nusantara, Gedung BKPM, Jakarta, Indroyono mengatakan tindakan Menteri Susi sudah benar.
“Artinya apa, kalau di 3,8 mil dari lepas pantai Bu Susi menenggelamken kapal (perompak sumber daya laut), ya itu sudah sesuai aturan internasional, termasuk juga menjaga 12 mil dari lepas pantai,” lanjut Indroyono.
“Kita ndak usah ragu-ragu dengan illegal fishing, cuma pesan dari Bu Menlu (Menteri Luar Negeri, Retno Priansari Marsudi) sebenarnya kalau kita menenggelamken kapal itu ya biasa saja, dan ndak perlu tepuk tangan,” kata Indroyono disambut tawa para peserta rakor.
Di bagian lain pidatomnya, ia mengatakan guna meningkatkan prospek pariwisata di daerah, para pemodal atau investor di luar Jawa ditantang untuk diberi insentif oleh pemimpin Badan Penanaman Modal Daerah (BPMP) guna membangun marina.
“Kalau bisa sekarang ke BPMP Daerah bisa menyanggupi tantangan saya ya, kalau bisa bikin marina,” Indroyono.
Indroyono menantang seperti itu karena dia sedang menjelaskan bahwa Kementerian Koordinator Kemaritiman yang dia pimpin memfokuskan diri pada kedaulatan kemaritiman, sumber daya alam-jasa, mineral-gas, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Indroyono menyebut bahwa kegiatan pembangunan marina berpeluang memicu peningkatan ketahanan kemaritiman.
“Kita mengejar target 20 juta pengunjung internasional, nah kan ini bisa salah satunya diupayakan para kepala BPMP (Badan Penanaman Modal Provinsi) yang mensponsori atau memberi insentif ke pengusaha,” kata Indroyono.
Indroyono menjelaskan bahwa marina sebagai salah satu pemantapan di sub bidang ketahanan kemaritiman,merupakan sumber peningkatan ekonomi suatu daerah. Sehingga ada pemasukan dari sektor pariwisata, dan juga PAD (Pendapatan Asli Daerah).
“Kita menjadi bangsa bahari dengan inovasi dan budaya maritim, itu fokus pembagunan maritim yang long term. Sumber daya alam hayati dan non hayati, kalau infrastruktur kaitannya dengan pariwisata,” kata pria yang pernah duduk di Organisasi Pangan Dunia (FAO) ini.
“Pembangunan kedaulatan maritim fokus ke penguatan hukum dan perjanjian maritim, dan ketahanan maritim, delimitasi zona maritim, navigasi dan keselamatan maritim,” Indroyono menambahkan.
Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menilai investasi di sektor kemaritiman akan bertumbuh pada 2015. “Setidaknya sektor maritim menjadi potensi untuk peningkatan investasi di 2015,” kata dia.
Franky mengemukakan dari pemaparan dengan Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo, saat rakor di kantor Sofjan Djalil beberapa waktu lalu, ada beberapa hal yang masih harus dilihat lebih lanjut terkait perizinan pembangunan fasilitas pengolahan hasil perikanan.
Franky menargetkan pada 2015, pembangunan galangan kapal menjadi prioritas utama kementerian yang dipimpin Indroyono Soesilo tersebut. “Untuk mereka yang berniat membangun galangan kapal akan disiapkan insentif,” kata Franky.
Editor : Eben Ezer Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...