Menkop UKM: Jangan Anggap Enteng Koperasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah AAGN Puspayoga mengatakan bahwa koperasi bisa menjadi salah satu senjata untuk memotong mata rantai mafia pangan menuju terwujudnya swasembada pangan di Indonesia oleh karena itu koperasi jangan dianggap sebelah mata.
“Jangan anggap enteng koperasi itu, apalagi sudah jelas amanat UUD 1945 bahwa sokoguru perekonomian kita adalah koperasi,” kata Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga di JCC Senayan, Jakarta Pusat dalam acara Jakarta Food Security Summit – 3, Kamis (12/2).
“Dimana-mana ada mafia, bukan hanya migas tapi pupuk juga, beras juga. Ini yang harus kita potong. Jadi mekanisme mafia ini yang harus kita potong.”
Menurutnya rantai mafia harus dipotong agar dapat memberikan peran lebih kepada koperasi sehingga petani lebih sejahtera. Melalui koperasi petani akan mendapatkan fasilitas pendukung kerja tepat waktu misalnya pupuk dan bibit yang datang tepat pada waktu musim tanam.
Dia juga mengatakan sistem tata niaga bibit dari petani ini harus diubah agar swasembada pangan tidak tersendat.
“Salah satu jalan terbaik untuk memberikan pemerataan dan kesejahteraan masyarakat adalah melalui koperasi. Bukan karena saya Menteri Koperasi dan UKM, tapi karena data riil 99 persen pelaku usaha kita adalah UKM. Jadi harus ada upaya untuk memberikan peran yang lebih kepada koperasi itu,” kata dia.
Perubahan Paradigma
Dalam kesempatan tersebut, Puspayoga juga ingin agar ada perubahan paradigma soal koperasi bahwa selama ini koperasi hanya dimiliki oleh orang miskin saja. Tapi saat ini, koperasi juga bisa berkembang menjadi bahan usaha yang besar jika dikelola dengan baik.
Sebagai contoh, Puspayoga menceritakan soal Koperasi Simpan Pinjam (KSP) susu di Jawa Barat dan koperasi pertanian di beberapa daerah yang telah berkembang besar dan mampu bersaing dengan swasta.
“Jadi, jangan anggap enteng koperasi,” kata dia menegaskan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...