Menkopolhukam: El Nino Persulit Pemadaman Api di Sumatera
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, pada hari Senin (12/10) melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah lembaga tinggi negara guna mengatasi dan menanggulangi bencana asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Usai rapat koordinasi, Menteri Koordinator Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan dan sejumlah pejabat negara mengadakan konferensi pers di Media Centre, Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, hari Senin (12/10).
Menurut Luhut, El Nino tahun 2015 ini cukup parah sekali dibandingkan El Nino tahun 1997 dan 1998, sehingga kekeringan sangat besar di daerah Sumatera dan Kalimantan. Kondisi itu, kata Luhut, mempersulit untuk melakukan pemadaman api.
“Tantangan utama kita adalah El Nino cukup parah, melebihi kondisi tahun 1997 dan 1998. Jadi El Nino tahun ini adalah yang terparah sampai dengan hari ini. Jarak pandang yang rentan ini juga menyulitkan untuk melakukan water bombing hanya berjarak pandang 100 meter dan ini menjadi masalah. Lalu, potensi untuk membuat hujan buatan masih sangat sulit,” kata Luhut.
“Langkah penanggulangan jangka pendek dan kemudian jangka panjang. Pemerintah fokus sampai dengan hari ini untuk melakukan pemadaman, tanpa bantuan hujan,” kata Luhut menambahkan.
Selanjutnya Luhut mengatakan, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Malaysia, Singapura, Australia, Jepang, Rusia melakukan upaya bersama untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan penyebab kabut asap. Operasi tim gabungan udara ini akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di daerah Ogan Komering Ilir (OKI).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan ada dua pesawat dari Malaysia dan Singapura yang sudah berada di Sumatera untuk memadamkan api. Selain itu, kata Retno, Australia akan mengirimkan satu pesawat Hercules untuk membantu pemadaman.
“Sampai saat ini sudah terdapat dua pesawat dari dua negara, yang sudah berada di lapangan. Pesawat dari Malaysia, satu pesawat dari Singapura. Sementara itu dari Australia kita terus melakukan kontak untuk kedatangan pesawat, Australia akan mengirimkan satu pesawat Hercules,” kata Menlu Retno.
“Pemerintah Jepang juga akan memberikan bantuan. Sementara dengan Rusia kita sedang melakukan persiapan terakhir, rencananya akan ada dua pesawat dari Rusia. Sementara ini juga sedang dilakukan pembahasan dengan Thailand dan Tiongkok, kita sedang membahas mengenai jenis kerjasama yang diperlukan saat ini,” kata Menlu Retno menambahkan.
Dalam konferensi ini Menko Polhukam didampingi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek, serta perwakilan BNPB dan TNI.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...